CORONA KEPRI

PPKM Darurat di Tanjungpinang, Bripka Zulhamsyah Penggagas Razia Perut Lapar Beraksi Lagi

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Zulhamsyah saat menyerahkan donasi ke Dapur Umum komunitas ASPEC Tanjungpinang yang disambut lansung oleh Ketua ASPEC Isnaini Bayu Wibowo, Jumat, (16/7/2021) (IST)

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Polisi penggagas Razia Perut Lapar (RPL) dan Warung Makan Gratis di Kota Tanjungpinang, Bripka Zulhamsyah beraksi lagi.

Di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau PPKM Darurat di Tanjungpinang, ia merazia komunitas dapur umum Aksi Sosial Perduli COVID (ASPEC) Tanjungpinang di Jalan Ahmad Yani, Km 5 Tanjungpinang.

Ya, Bripka Zulhamsyah ikut berdonasi dengan memberikan bantuan beras untuk membantu pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Nama Bripka Zulhamsyah memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kota Tanjungpinang.

Dengan ketulusan dan niatnya untuk berbagi makanan dengan bayar seikhlasnya, ia masuk ke kampung-kampung setiap harinya.

RAZIA PERUT LAPAR - Razia Perut Lapar (RPL) anggota Polres Tanjungpinang Bripka Zulhamsyah Putra, Rabu (30/6/2021). Ia kini membuka warung makan yang terletak di Jl Ahmad Yani, KM 5 tepatnya di depan RRI Tanjungpinang. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Begitu pun di dapur umum ASPEC ini.

"Semoga 50 Kg beras ini dapat menambah porsi nasi kotak untuk warga yang membutuhkan di masa Pandemi Covid-19," ujar Bripka Zulhamsyah, Jumat (16/7/2021).

Zulhamsyah mengaku, tindakan yang dilakukannya itu bertujuan sebagai motivasi bagi masyarakat lainnya agar dapat bersama-sama membantu warga yang membutuhkan di tengah-tengah menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.

"Ayo kita bersama-sama saling bahu membahu membantu saudara-saudara kita yang lagi kesusahan di masa pendemi ini," tutur anggota polisi aktif Polres Tanjungpinang tersebut.

Baca juga: PPKM Darurat Batam Tinggal 3 Hari Lagi, Amsakar: Kami Minta Maaf, Terimakasih Banyak Pasien Sembuh

Sementara itu, Ketua ASPEC Tanjungpinang Isnaini Bayu Wibowo sangat mengapresiasi donasi yang diberikan oleh penggagas RPL di Tanjungpinang itu.

"Luar biasa menurut saya, 50 Kg beras yang dibantu oleh saudara kita Bripka Zulham sangat membantu warga kita yang lagi Isoman atau membutuhkan," ungkapnya.

Menurutnya, dengan 50 Kg beras tersebut paling tidak  dapat membantu kebutuhan makan 500 orang,

Ia pun berharap niat baik Bripka Zulham dapat diikuti masyarakat lainnya.

Baca juga: Hari Bhayangkara, Bripka Zulhamsyah Putra Gencar Razia Perut Lapar

"Semoga hal ini diikuti oleh yang lainnya, yang masih mempunyai rezeki yang lebih," pungkas Bowo sapaan Owner Waroeng Kopi W&W ini.

Dapat Apresiasi dari Kapolda Kepri

Sebelumnya diberitakan, Bripka Zulhamsyah Putra, sosok polisi yang membuat Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman berdecak kagum.

Sosok Polisi yang berdinas di Polres Tanjungpinang ini mampu membuat Kapolda Kepri bangga.

Dengan aksi Program Razia Perut lapar yang dilakukannya, Bripka Zulhamsyah Putra mendapat apresiasi oleh Kapolda Kepri.

Sosok insan Bhayangkara yang menginspirasi datang dari Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. 

Dialah Bripka Zulhamsyah Putra. Ia kini jadi salah satu polisi yang terus bergerak membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Dengan menggunakan kendaraannya, pria yang lahir 11 Maret 1986 di Kota Tanjungpinang ini membuat kegiatan 'Razia Perut Lapar'.

Hanya dengan Rp 1000 saja, setiap warga sudah bisa menikmati suguhan makanan dengan lauk-pauk yang lengkap seperti membeli di warung makanan.

Langkah inilah yang dilakukan anak ke-4 dari 4 bersaudara tersebut untuk membantu warga.

Razia ini dilakukan rutin setiap harinya di sela waktunya bekerja sebagai PS. Kanit Intel Polsek KKP Tanjungpinang.

Berpindah-pindah lokasi, Razia Perut Lapar ini selalu dilakukan pada pukul 13.00 Wib.

"Alhamdulilah kegiatan sosial ini sangat didukung Bapak Kapolres serta Bapak Kapolsek saya, makanya saya diberikan izin untuk membuatnya setiap hari demi membantu masyarakat," ucapnya.

Setiap harinya ada sekitar 100 porsi makanan yang selalu disiapkan Zulhamsyah.

"Sistemnya tetap prasmanan, jadi biar warga yang memilih mau menu lauk apa. Jadi saya tidak bungkus dari rumah, tapi langsung bungkus di tempat," ujarnya.

Ditanyakan, mengapa harus Rp 1000 rupiah?

"Pertama ini salah satu bentuk agar warga bisa merasa bahwa membeli dengan hasil krringatnya bekerja. Walaupun kalau gak ada uang tetap kita layani," jawabnya.

"Kedua, tanpa disadari, dari uang Rp. 1000 yang telah dibayarkan, ikut bersama membantu untuk esok harinya kembali mengadakan kegiatan ini. Jadi ikut serta memberikan sedekah juga setiap yang beli," jawabnya kembali.

Atas keihklasan hati, mulai dari mendapat apresiasi langsung oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, serta mendapat penghargaan langsung pula oleh Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando beberapa waktu lalu.

Selain alasan membantu sesama, ternyata ada cerita lain membuat Zulhamsyah mempunyai hati yang mulia itu.

Pada usia 8 tahun, Zulhamsyah tidak lagi bisa melihat sang ayah tercinta yang lebih dahulu dipanggil sang khalik. Ibu yang saat ini menjadi tempatnya berbakti juga tidak dapat melihat.

Diusia masih muda itu, bersama sang ibu Misritawati bertarung hidup dengan menjual aneka kerajian kepada wisatawan yang datang ke Kota Gurindam.

Zulhamsyah pun dapat merasakan pendidikan seperti anak lainnya. Ia masuk ke Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) pertama kali di TK Mawar dan Al-Falah di usia 5 tahun.

Setelah berumur 6 tahun, Zulhamsyah melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 001 yang kini sekolahnya itu telah menjadi Museum Kota Tanjungpinang.

Tamat dari SD, Zulhamsyah melanjutkan ke SMPN 2 dan SMAN 2 Tanjungpinang. Tamat sekolah tahun 2004 Ia diterima di Perguruan Tinggi USU, Medan, Sumatera Utara. Ia masuk perguruan tinggi lewat tes SPMB.

Perjalanan menempuh pendidikan di perguruan tinggi tepatnya pada semester 4, ibunya terkena stroke. Zulham memilih cuti, dan memutuskan untuk lebih baik merawat dan menjaga wanita yang sangat disayanginya itu.

Sekitar 4 bulan kembali ke Kota Tanjungpinang demi merawat sang ibu, Zulhamsyah mendengarkan bahwa ada penerimaan Bintara Polri. Meminta restu sang ibu, Zulham pun mencoba mengikuti tahapan seleksi.

"Alhamdulilah pada saat itu 2006 saya lulus seleksi, saya sangat senang sekali, gak bisa lagi diungkap, saya nangis saat itu. Dalam hati saya ini hadiah untuk ibu," ujarnya.

"Pesan yang selalu disampaikan kepada saya dan saudara-saudara saya ialah jangan pernah membalas hinaan orang. Tapi balaslah dengan kebaikan. Maka jalanmu akan selalu diridhoi oleh Allah SWT," sebutnya kembali.(tribunbatam.id/Noven Simanjuntak/endrakaputra)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Berita Terkini