Tetapi mereka lebih senang mengembangkan kapal penumpang Batam-Singapura yang masih terus beroperasi hingga saat ini.
TB: Setelah itu, bagaimana akhirnya muncul konsep membangun Jembatan Batam Bintan?
Apakah Singapura tidak diajak lagi untuk membangun jembatan ini?
IA: Nah, setelah rencana membangun Jembatan Batam Bintan itu gagal, kami mau tunjukkan kepada Singapura bahwa kita bisa mengembangkan Batam dan sekitarnya menyaingi mereka.
Tetapi, lebih dari itu, sebenarnya ada masalah sedikit antara Otorita Batam dengan Singapura pada tahun 2003.
Waktu itu, kita buka tender untuk membangun Pelabuhan Peti Kemas di Batu Ampar.
Tender pertama tidak jadi. Pada tender kedua, ada perusahaan Singapura ikut dan perusahaan itu menang tender.
Karena memang administrasinya lengkap.
Tetapi setelah itu, kami undang untuk mewujudkan rencana itu.
Perusahaan itu tidak pernah datang. Banyak sekali alasannya ketika kita undang untuk membahas tindak lanjut rencana itu.
Di situ kita baru tahu kalau Singapura memang tidak mendukung kita berkembang.
Kita kemudian membuka tender ketiga.
Waktu itu tender dimenangkan oleh perusahaan dari Prancis.
Tetapi ketika kita mau tindak lanjut, perusahaan itu juga mengaku tidak bisa membangun Proyek Pelabuhan Peti Kemas itu.
TB: Lantas, bagaimana rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan setelah itu?