Seperti ungkapan salah satu orang tua murid di SDN 004 Batu Tambun, Heri (38). Pria yang memiliki anak di bangku kelas 2 ini merasa bersyukur dan sedikit lega bahwa sekolah sekarang sudah mulai tatap muka.
"Aduh online kemarin tu susah sekali kami. Kita juga kadang ada kerjaan di luar, tak bisa kontrol anak ni belajar, terpaksalah anak belajar sendiri, kadang bukannya belajar malah main game," ujar Heri kepada Tribun Batam, Selasa (21/9/2021).
Selain tidak bisa mengontrol anak saat belajar daring, Heri juga harus merogoh saku sebesar Rp 400 ribu untuk membeli kuota sang anak agar bisa belajar daring.
"Paket data saja saya habis Rp 400 untuk anak saya yang di SD dan SMA. Mudah-mudahan sekolah tetap tatap muka, tak usah belajar di rumah lagi," ungkapnya.
Heri berharap PTM ini bisa terus berlanjut, sehingga anak mendapatkan pendidikan yang semestinya.
Menurutnya jika belajar secara daring atau belajar di rumah orang tua kesulitan dalam membeli paket internet.
Sementara itu hal yang sama juga dirasakan oleh Juliana (34), memiliki dua orang anak yang duduk dibangku SD dan SMP membuat Juliana harus ekstra memberikan perhatian kepada sang anak.
Selama proses belajar daring dirinya bukan malah mengajar sang anak, namun dituntut untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
"Terpaksalah kita yang kerjakan, anak-anak ni kalau sudah di rumah manjanya keluar, tak mau belajar, jadi tugas mau tidak mau kita yang kerjakan, semoga lah PTM ni terus berlanjut biar anak saya belajar di sekolah," kata Juliana.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Anambas