LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Masa pandemi Covid-19 menuntut semua orang untuk bertarung di tengah merosotnya perekonomian.
Tak terkecuali bagi Dimas Putra Lingga Jawara.
Pemuda asal Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri ini memiliki keterampilan dan kemampuan menjadi seorang desainer grafis.
Karena keterampilannya itu, sementara ini Dimas memutuskan untuk mencari keberuntungannya di Negeri Bunda Tanah Melayu, daripada keluar kota.
Ia mencari peluang untuk bergelut di dunia digital. Salah satu pertimbangannya, karena tidak banyak orang yang menjadi desainer grafis di daerahnya. Dimas pun memilih bekerja freelance.
Dari pekerjaan ini, Dimas menghasilkan uang hanya dari rumahnya.
Tampak sepele memang, namun keterampilan desain yang dimiliki Dimas bukan ecek-ecek atau main-main.
Baca juga: Kisah Haru Ibu yang Antarkan Anaknya Ikut Seleksi CPNS, Netizen Turut Mendoakan
Baca juga: KISAH Pilu Rafiei, Dulu Ditembaki Taliban, Kini 7 Tahun di Batam Tanpa Masa Depan
Pasalnya, ia pernah masuk 5 besar dalam ajang kompetisi pembuatan logo yang diadakan negara Kanada.
Minat anak kedua dari tiga bersaudara ini di bidang desain grafis, berawal sejak ia lulus SMA pada tahun 2015.
Dimas bercerita, awalnya ia pernah mengikuti kursus untuk mempelajari dasar-dasar desain grafis di Kota Solo.
"Awalnya ikut kursus sama orang di Solo. Sekadar mempelajari dasar-dasar penggunaan aplikasi design, seperti CoralDraw. Selebihnya, belajar dan memperdalam skill sendiri," kata Dimas kepada TribunBatam.id, Senin (27/9/2021).
Sebelum bekerja freelance sebagai desainer grafis, ia pernah bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Lingga.
Bukan hanya di bidang desain grafis, Dimas juga mengerjakan hal lainnya di bidang digital.
Sampai akhirnya setelah dua tahun bekerja di Diskominfo, pemuda 24 tahun ini memutuskan berhenti atau keluar dari pekerjaan itu.
Keputusan berat yang diambilnya itu, ia lakukan untuk mencari keberuntungan untuk menjadi desainer grafis dan membentuk usaha sendiri.