LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Aktivitas angkutan laut dan perekonomian di Pelabuhan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri tampak berjalan stabil saat kasus Covid-19 melandai.
Salah satunya di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat.
Pelabuhan Jagoh merupakan pelabuhan pusat pintu masuk Kabupaten Lingga, yang paling ramai dengan kedatangan penumpang.
Selain itu aktivitas buruh, angkutan laut, dan kedatangan penumpang dari wilayah maupun calon penumpang terbilang selalu ramai.
Dari pantauan TribunBatam.id, setidaknya ratusan orang tampak memadati Pelabuhan Jagoh pada Rabu (27/10/2021) sore.
Baca juga: RUANG Inap Covid-19 Kosong Pasien, Ketua IDI Lingga: Kami Tetap Siap Hadapi Corona Gelombang Baru
Baca juga: BERKUNJUNG ke Lingga, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono Tinjau Serbuan Vaksinasi Gratis
Kepadatan lokasi di Pelabuhan itu tidak hanya diisi oleh penumpang yang datang dari luar wilayah Lingga, namun juga calon penumpang yang ingin menuju ke Ibukota Daik Lingga dan juga para penjemput.
Pada Rabu itu, ada tiga kapal Ferry antar daerah yang masuk di Pelabuhan Lingga.
Di antaranya dua kapal Ferry dari Tanjungpinang, yakni MV Superjet 07 dan MV Lintas Kepri.
Sementara ada satu kapal Ferry dari Batam, yakni menggunakan MV Ocean Dragon 5.
Datangnya Ferry tersebut yang tampak hampir secara bersamaan, membuat lokasi tersebut dipadati oleh ratusan penumpang dan calon penumpang.
Salah seorang buruh di Pelabuhan Jagoh, Rahmat mengatakan biasanya Pelabuhan itu memang selalu ramai dan padat oleh penumpang.
"Tidak hari ini saja, biasanya emang seperti ini ramainya," kata pria yang merupakan ketua buruh ini.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Corona Anambas Dosis 2 Pelajar Baru 53,6 Persen
Baca juga: Cerita Dokter Widodo Maslan Tangani Pasien Covid-19 di RSUD Embung Fatimah Batam
Sementara itu, salah seorang pihak KKP Pelabuhan yang bertugas, Mita mengatakan kondisi arus kedatangan penumpang seperti itu masih dibilang stabil.
Meskipun saat ini tes rapid antigen telah ditiadakan sebagai syarat melakukan perjalanan, namun Mita menjelaskan bahwa tidak ada perubahan mengenai hal itu.
"Dulu pakai antigen dan sekarang tidak pakai antigen sama aja sih ramai penumpangnya," kata Mita kepada TribunBatam.id.