TB: Terlepas dari permintaan bg Sarafudin Aluan, Abang sendiri secara pribadi sempat terpikir tidak bahwa suatu saat berencana untuk duduk di kursi Batam 1?
IR: Terus terang saya tidak pernah mempunyai rencana, saya biarkan mengalir. Saya juga dulu tidak pernah berencana untuk menjadi anggota dewan.
TB: Bisa diceritakan awal mula berkecimpung di dunia politik?
IR: Seperti saya bilang tadi, bahwa saya aktif ya di organisasi-organisasi, dulu di IPMI di Pensi. Dan saya juga ada minat ke situ.
Tahun 2000 saya masih ingat saya mendampingi keluarga saya untuk maju sebagai calon Walikota, pada periode pertama walikota.
Akhirnya saya mengenal sama dewan, pak Arus Sulaiman kemudian mengajak saya, kebetulan zaman dahulu kan cuman ada tiga partai, merah kuning dan hijau.
Memang keluarga saya dari partai hijau, jadi saya ikut dan 2002 saya diberi amanah sebagai Ketua PAC, jadi saya mulai dari bawah sebagai Ketua PAC, PAC itu kecamatan terus saya jadi Ketua DPC terus ke DPW dan sekarang sebagai Sekretaris DPW, jadi begitulah mengalir.
TB: Pertama kali abang meniti karir itu di Batam ya? Itu Dapil apa bang?
IR: Iya di Batam, dulu Dapil Sekupang, Belakang Padang dan Batu Aji, tiga kecamatan. Di Batam dua priode, periode 2004-2009 dan 2009-2014
TB: Seperti kita ketahui bang bahwa di Batam ini semua orang bisa dengan mudah untuk jadi Caleg, punya fasilitas, banyak uang, boleh dikatakan Batam ini banyak orangnya kaya-kaya dan jadi caleg itu mudah. Tapi justru abang yang dari dulu bisa mempertahankan suara, bisa mempertahankan kepercayaan masyarakat konstituen sehingga akhirnya tetap menentukan hati ke abang, itu bagaimana caranya bang?
IR: Saya pikir silaturahmi saja, terus mencoba menampung aspirasi masyarakat dengan segala macam persoalan dan macam-macamlah.
Baca juga: MK Tolak Gugatan Lukita, Pilkada Batam 2020 Resmi Dimenangkan Rudi dan Amsakar
Baca juga: Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Pilkada Batam, Rudi : Ayo Kembali Bersatu Untuk Batam
Tentu kita teruskan, kita perjuangkan apa yang mereka sampaikan, contoh misalnya mereka minta jalannya rusak di lingkungan tersebut, jadi kita perjuangkan, kemudian saya juga banyak bangun posyandu, serba guna, kemudian rumah ibadah, masjid,TPQ, kemudian ada juga yang sakit jadi macam-macamlah, semua undangan usahakan kita hadir.
TB: Belajar dari catatan yang terjadi di PPP belakangan kan beberapa kursi itu mulai turun dan bahkan hilang. Apa strategi kedepan yang bisa memperbanyak simpati dan akhirnya berujung pada penambahan kursi itu?
IR: Jadi PPP ini sebagaimana disampaikan tadi itu partai tua partai tradisional, kalau di kabupaten tempat-tempat pedalaman itu bukan saya maksud apa, kalau dia lihat lambang ka'bah itu langsung dicoblos nya itu.
Tapi sekarang berubah anak muda zaman sekarang ini lain, dia lihat artis mana yang cantik mana yang ganteng, sementara orang tua itu makin lama makin meninggal udah gak ada lagi.