Beberapa persenjataan unggulan seperti jet tempur A-10, pesawat kargo C-130, serta drone MQ-9, disebut masih akan tetap dipertahankan.
Namun, Kendall mengakui bahwa persenjataan tersebut tidak bisa membuat China takut.
"Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontra-terorisme dan sebagainya. Mereka masih berguna, tapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang membuat China takut," lanjut Kendall.
Minat AS pada senjata hipersonik didukung penuh oleh sejumlah produsen senjata lokal.
Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan Raytheon Technologies telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada investor.
Mereka mengakui saat ini fokus dunia telah beralih ke perlombaan senjata baru.
Saat ini Pentagon masih menimbang banyaknya kontraktor pertahanan untuk menemukan perhitungan anggaran yang tepat.
Divisi penelitian dan pengembangan Pentagon mengakui sistem persenjataan generasi berikutnya menelan biaya yang sangat besar.
PERINGATAN Intelijen Inggris
Tidak hanya Amerika Serikat (AS), Kepala dinas mata-mata asing Inggris memperingatkan China dan Rusia berlomba untuk menguasai kecerdasan buatan, dengan cara yang dapat merevolusi geopolitik selama 10 tahun ke depan.
Mata-mata dunia mencoba bergulat dengan kemajuan seismik teknologi, yang menantang operasi mata-mata tradisional yang dipimpin manusia, yang telah mendominasi spionase selama ribuan tahun.
Baca juga: Taiwan Andalkan Amerika Serikat Sejak Berkonflik dengan China, Faktanya?
Baca juga: Warga China dan Thailand Percaya Bunga Langka Ini Sebagai Obat, Tumbuh di Kepri
Kepala Secret Intelligence Service, yang dikenal sebagai MI6, Richard Moore mengatakan, rekayasa kuantum, biologi rekayasa, kumpulan besar data dan kemajuan dalam kekuatan komputer merupakan ancaman, yang perlu ditangani oleh Barat.
“Musuh kami menggelontorkan uang dan ambisi untuk menguasai kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, dan biologi sintetis, karena mereka tahu bahwa menguasai teknologi ini akan memberi mereka pengaruh,” kata Moore, yang jarang berpidato di depan umum, pada Selasa (30/11/2021), menurut berita Reuters.
Moore, mantan diplomat yang menjadi kepala MI6 pada 2020, mengatakan kemajuan teknologi selama dekade berikutnya dapat melampaui semua kemajuan teknologi selama satu abad terakhir.
“Sebagai masyarakat, kami belum menginternalisasi fakta yang nyata ini dan potensi dampaknya terhadap geopolitik global. Tapi itu adalah fokus yang sangat hangat untuk MI6,” katanya.