BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kabar baik untuk Kota Batam, Provinsi Kepri.
Khususnya mengenai perkembangan kasus demam berdarah dengue atau DBD.
Penyakit ini mulai menjadi perhatian, terlebih dengan cuaca Batam yang kerap berubah-ubah.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, jumlah kasus DBD di Batam mengalami penurunan pada Januari hingga Maret 2022.
Pada Maret 2022 sebanyak 35 orang warga Kota Batam terkena DBD.
Sementara pada Februari 2022 lalu, 65 kasus dan Januari 2022 sebanyak 85 kasus.
"Kasus biasanya meningkat mulai musim hujan bulan November, Desember dan Januari. Dan mulai melandai April, Mei," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Melda Sari, S.kep., MM, Selasa (15/3/2022).
Diakuinya jumlah kasus DBD pada Desember 2021 lalu mencapai 97 kasus.
Baca juga: AWAS Demam Berdarah! Lingga Catat 18 Kasus Tersebar di Beberapa Kecamatan
Baca juga: 5 Cara Ampuh Berantas Sarang Nyamuk Demam Berdarah di Rumah, Jangan Gantung Pakaian Kotor!
Kemudian pada November 2021 sebanyak 91 kasus dan Oktober dengan 78 kasus.
Ia berharap tidak ada lagi lonjakan kasus DBD di Kota Batam.
Upaya pencegahan antisipasi kewaspadaan dini peningkatan kasus pihaknya juga sudah membuat imbauan melalui Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 68 Tahun 2021.
Pemko Batam meminta seluruh lapisan masyarakat untuk turut peduli dalam upaya mencegah penyebaran DBD antara lain dengan upaya penggerakkan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M Plus:
a. MENGURAS: Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti: bak mandi dan drum.
b. MENUTUP: Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti: drum, tempayan dan lain lain.
c. MENGUBUR: Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti : botol bekas, ban bekas dan lain lain.