Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Angkot di Batam, Holmes Cuci Gunting seusai Tikam Jefri

Penulis: ronnye lodo laleng
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka Holmes Halomoan Banjarnahor (39) saat dihadirkan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan sopir angkot di Bengkong Shopping Centre, tidak jauh dari Bengkong Dalam Batam.

Beberapa kali diwawancarai ia memilih diam. Dia baru menjawab pertanyaan dari media seusai konferensi pers.

"Saya menyesal. Saya tidak sangka kejadian ini bisa terjadi," ujar Holmes singkat.

Dirinya mengaku bahwa ia kenal dengan Jefri, dan sudah beberapa kali minum tuak bersama di warung kawasan Bengkong.

"Saya khilaf, dan melakukan pembunuhan karena Jefri sudah bicara kasar dengan saya. Sebelumnya kami tidak ada masalah apapun," kata Holmes.

Ia mengaku dari awal memang ingin membunuh kawan seprofesi tersebut.

"Saya sudah siapkan gunting itu. Rencana mau saya ajak duel dulu. Jika saya kalah maka saya langsung ambil gunting dan menusuk Jefri," jelasnya.

Dirinya sempat memukuli Jefri satu kali ke bagian muka, lantaran Jefri masih ngotot.

Sehingga tanpa berpikir panjang, pelaku langsung mengambil gunting yang sudah disiapkan, kemudian menikam ke bagian leher korban sebanyak satu kali.

"Saya langsung tusuk saja, karena Jefri mengeluarkan kata-kata apa rupanya, ada masalah apa rupanya. Hal itu yang membuat saya naik pitam," ujarnya.

Pasca menikam korban, ia kabur tanpa menghiraukan korban yang saat itu dalam kondisi kesakitan.

Holmes kabur ke arah Sarmen Bengkong Laut. Hanya selang hitungan jam dari peristiwa, dia ditangkap polisi.

Holmes tidak menyangka, jika gunting yang bersarang ke leher korban membuat Jefri meninggal dunia.

"Sebagai orang yang bersalah, saya harus mempertanggung jawabkan perbuatan saya, dan siap untuk dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Holmes dengan nada suara bergetar. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini