Dan orang tuanya juga bagaimana bentuk merasakan ketika anaknya menamatkan pembacaan Qur'an itu," kata Pegiat Sejarah, Lazuardy kepada TribunBatam.id.
Dalam prosesi khataman Al Qur'an tidak hanya menghadirkan orang tua, tetapi juga guru ngajinya.
Mereka yang berkhatam pun menyediakan sebuah seperangkat barang sebagai hadiah kepada guru ngaji, atas keberhasilan mendidik sehingga bisa menamatkan Al Qur'an.
"Nanti akan pergi ke rumah guru ngaji untuk melakukan penyerahan sebagai ucapan terima kasih dari orang tua," jelasnya.
Hingga saat ini, prosesi atau tradisi Khatam Qur'an masih mudah ditemukan di Lingga saat acara pernikahan.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Lingga