Kakan menuturkan ada sekitar 40 ekor kambing yang mati dari 70 ekor kambing yang ia pesan. Dan sisanya dalam kondisi lemas.
"Ini dikandang kita aja ya, belum lagi di tempat lain," ujar Kakan, Senin (4/7/2022).
Ia menuturkan, dua hari lalu harus merelakan puluhan hewan kurban yang baru tiba di kandangnya mati.
Kambing - kambing itu terpaksa harus dikuburkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Dua hari lalu sampai nangis kami bang baru sampai belum masuk kandang sudah mati," katanya.
Ia menilai, aturan pemerintah yang mengharuskan hewan kurban itu dikirim dengan sistem port to port tidak cocok untuk hewan kurban jenis kambing.
Tahun lalu dirinya mengirim hewan kurban lewat Kuala Tungkal dan kematian hewan tidak sebesar sekarang.
"Banyak faktor ada kekurangan pakan dan kelamaan di jalan, kebijakan yang dibikin itu bisa kita bilang tidak cocok untuk kambing fisik kambing itu tidak cocok," katanya.
Dengan adanya kejadian itu ia mengaku mengalami kerugian yang cukup besar.
Ia juga memastikan kebutuhan hewan kurban jelas idul Adha di Batam tidak akan tercukupi.
Apalagi sekarang pemerintah daerah sudah memberhentikan pengiriman hewan kurban dari Lampung Tengah
"Jangankan untung balik modal saja susah," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)