Orangtua tersebut mengeluhkan anaknya yang tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 3.
Dalam proses penerimaan tersebut ada tiga jalur yakni zonasi, afirmasi dan prestasi.
Orangtua juga tampak bersorak-sorak saat ketika ada orang tua yang masuk ke halaman sekolah.
Lantaran pihak sekolah mengizinkan para wali murid menunggu kepala sekolah di halaman ataupun di aula sekolah.
Sayangnya, ajakkan ini tidak diindahkan oleh massa.
Mereka bersikeras menunggu Kepala Sekolah SMA Negeri 3 di seberang sekolah.
Sejumlah kendaraan mereka juga terparkir di depan Gerbang Sekolah, baik roda dua maupun roda empat.
Hal ini membuat truk ataupun alat berat sulit untuk jalan.
"Kita temui Walikota kalau tak dapat jawaban dari sini," ujar seorang Ibu dengan suara tinggi, Ana.
Ia mengaku anaknya tak lolos jalur prestasi. Jalur prestasi lolosnya diterima di SMA Negeri 15 Nongsa.
"Jauh kali. Jaraknya 10 kilo dari rumah," katanya.
Ia berharap ada solusi terkait anak yang tidak tertampung ini.
Mereka juga sudah bertemu dengan Kepala Sekolah, Senin (4/7/2022) lalu, namun tidak membuahkan hasil.
"Hari ini dia katanya rapat. Di sekolah malah dijaga polisi dan Satpol PP. Hasil ketemu dari kepala sekolah semalam katanya masih bahas sama Disdik. Tapi belum ada jawaban," katanya.
Hal yang sama juga dirasakan warga Perumahan Hawai Garden, Ina Panjaitan mengaku tak lolos jalur zonasi.
Ia masih memperjuangkan anaknya agar bisa masuk ke SMA Negeri 3 Batam.
"Malah dioper kami ke SMA Negeri 21 Batam di Punggur. Jaraknya 8 kilometer dari rumah kami," katanya.
Sekira pukul 10.04 WIB, para massa bergerak menuju Kantor Wali Kota Batam. Lantaran Kepala Sekolah tidak ada di lokasi. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)