TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang mulai waspada akan penyakit cacar monyet atau monkeypox.
Pelabuhan Internasional di Tanjungpinang ini, menjadi satu di antara pintu masuk wisatawan mancanegara dari tetangga Provinsi Kepri, Singapura dan Tanjungpinang.
Otoritas pelabuhan SBP Tanjungpinang mewaspadai potensi penularan cacar monyet dari Singapura setelah Kementerian Kesehatan Singapura pada 25 Juli 2022 mencatat total delapan kasus cacar monyet terdiri dari empat kasus lokal dan empat kasus impor.
Seluruh kasus monkeypox ini diketahui tidak terhubung satu sama lain.
Pengawasan secara ketat terus dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang.
Baca juga: Pakar Sebut Penyebaran Monkeypox atau Cacar Monyet Tak Secepat Covid-19, Waspadai Cara Penularannya
Koordinator pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Kelas II Tanjungpinang dr. Nolita Sespana, mengatakan sejauh ini upaya pencegahan yang dilakukan melibatkan stakeholder.
Satu di antaranya dengan memberi sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar monyet agar masyarakat tetap waspada.
“Kami juga tetap menjaga prokes kedatangan wisman di pintu pelabuhan, seperti mengecek kesehatan wisman secara ketat,“ ucap Nolita, Senin (1/8/2022).
Dalam pengecekan ini, pihak KKP Tanjungpinang menggunaan termograf guna pengecekan suhu sekaligus untuk mengidentifikasi kasus cacar monyet di pelabuhan, karena salah satu ciri cacar monyet yaitu demam tinggi.
“Jika ditemui ada suspek yang dicurigai, akan langsung kita bawa ke klinik pratama, dan jika memang ciri-cirinya mengarah ke cacar monyet akan langsung dibawa ke rumah sakit karena memang harus ada penanganan khusus,” sebutnya.
Menurutnya tingkat penularan cacar monyet tidak secepat covid-19, kasus ini tetap menimbulkan dampak kesehatan yang serius karena menurunkan kekebalan tubuh seseorang.
Baca juga: Virus Monkeypox Bermutasi Sangat Cepat, Ada 50 Mutasi Strain Baru Cacar Monyet Ditemukan
“Justru yang lebih kita perhatikan itu tenaga nakes, karena penularan penyakit ini bukan seperti covid-19 namun melalui kontak fisik secara langsung,” tukasnya.
Untuk diketahui, gejala cacar monyet antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Berbeda dengan cacar air, penyakit ini menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfadenopati.
SERUAN Dinkes Kepri
Meski belum ditemukan pasien dengan penyakit cacar monyet di Tanah Air, Pemerintah Provinsi Kepri sebagai wilayah terluar NKRI yang berbatasan dengan sejumlah negara tetap melakukan pencegahan.
Salah satunya, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri telah menyebarkan Surat Edaran (SE) kewaspadaan cacar monyet atau monkeypox ke seluruh kabupaten dan kota.
Surat edaran itu juga dikeluarkan untuk menindak lanjuti edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI terkait kewaspadaan terhadap penyakit monkeypox di negara non-enemis.
"Kami sudah membuat dan menyebarkan surat edaran kewaspadaan. Hingga saat ini belum ada ditemukan (kasus cacar monyet) di Kepri," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mochammad Bisri yang diwawancarai, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Virus Monkeypox Bermutasi Sangat Cepat, Ada 50 Mutasi Strain Baru Cacar Monyet Ditemukan
Bisri mengatakan di dalam surat edaran yang disebarkan tersebut disampaikan apabila ditemukan ada pasien yang dicurigai menderita cacar monyet harus segera melakukan tindakan lebih lanjut.
"Isinya kalau ada pasien yang dicurigai, atau menemukan gejala penyakit yang berbeda, maka sampelnya segera dikirimkan ke BPTKL," terang dia.
Menurut Bisiri, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungpinang juga pasti melakukan pengawasan terhadap penumpang kapal ferry yang datang dari luar negeri.
"Bisa saja di pelabuhan ada yang terpantau demam. Nanti pasti ditelusuri. Kalau kita (Dinkes) secara umum. Biasanya pasien yang demam akan ke pelayanan," sebut Bisri.
Sementara Kepala KKP Kelas II Tanjungpinang, Agus Jamaluddin mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak percaya akan berita-berita hoaks terkait wabah penyakit.
"Tetap laksanakan prokes Covid-19 dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat," pesan Agus yang diwawancara terpisah.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika) (Kompas.com/Elhadif Putra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sebagian artikel bersumber dari Kompas.com