PPP Beber Alasan Pemberhentian Suharso Monoarfa Jadi Ketum dalam Mukernas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suharso Monoarfa saat memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2022). Mukernas PPP memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum (Ketum) partai berlambang Ka'bah itu.

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Kabar mengejutkan datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tepatnya setelah Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum Partai Berlambang Ka'bah itu.

Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Serang, Banten, pada Senin (5/9/2022).

Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan, mengatakan keputusan ini diambil sebagai sikap Pimpinan Tiga Majelis terkait ramai dan gaduh soal Suharso Monoarfa secara pribadi dan kalangan simpatisan PPP.

Usman mengatakan, dicopotnya Suharso Monoarfa dari jabatan Ketum ini sudah melalui banyak pertimbangan dan persetujuan banyak pihak, tak terkecuali Ketua Majelis Syari'ah, KH Mustofa Aqil Siraj, dilansir Tribunnews.com.

Meski saat pemberhentian Suharso Monoarfa ini diputuskan dalam Mukernas yang digelar di Serang, Banten pada Senin (5/9/2022), yang bersangkutan tidak menghadiri agenda tersebut.

Baca juga: PPP Bereaksi Gowes Sekjen PDIP dan PAN Mengarah ke Pilpres 2024, Masih Pagi

Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP, Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

Mardiono pun menerima amanah tersebut dan berjanji akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Muhammad Mardiono, di hari yang sama Mukernas digelar, Suharso Monoarfa baru saja pulang dari perjalanan dinas ke luar negeri.

“Beliau (Senin) pagi ini baru kembali ke tanah air habis melakukan perjalanan tugas negara dari luar negeri. Kemudian ini baru akan dibangun komunikasi kembali dengan para kader,” ujar dia.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Mardiono, mengungkapkan alasan mengapa Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketum.

Menurut Mardiono, keputusan ini diambil agar Suharso Monoarfa bisa lebih fokus menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas.

Baca juga: Desakan Ketum PPP Suharso Monoarfa Mundur dari Jabatannya, Pengurus PPP Jakarta Bereaksi

“Kita melakukan pembagian tugas agar beliau (Suharso) juga fokus menjalankan tugas kenegaraan. Yaitu sebagai Menteri Bappenas menghadapi G20, tentu itu adalah kesibukan yang juga memerlukan waktu yang luar biasa,” tutur Mardiono pada Kompas.com, Senin.

Tak hanya itu, Mardiono menyebut keputusan ini diambil untuk mengakhiri polemik internal yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Polemik itu, kata Mardiono, dinilai mengganggu kinerja kader PPP untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Sehingga kader berpikir harus mencari solusi cepat yaitu membagi tugas,” katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini