ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Tepi Jembatan Selayang Pandang atau SP 1 dan SP 2 tampak ramai warga.
Tidak hanya laki-laki, wanita pun tampak berada di sisi kiri maupun kanan jembatan ikon Kota Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Duduk mereka tampak berjarak sekitar dua meter, sambil tangan mereka memegang tali pancing.
Ya, mereka sedang memancing ikan tamban menggunakan teknik rawai.
Dari jembatan ini, kamu masih bisa melihat terumbu karang termasuk ikan tamban yang menjadi incaran warga ini.
Adapun teknik rawai merupakan teknik memancing menggunakan mata kail dalam jumlah banyak.
Dari satu tali pancing, kail yang dikaitkan berjumlah ganjil, ada yang 5 sampai 7 kail dengan jarak lebih kurang 15 - 20 centimeter.
Di tiap-tiap kailnya, pemancing akan mengaitkan lagi benang halus khusus mengkilap.
Artinya, memancing ikan ini tidak membutuhkan umpan.
Ikan mengira benda mengkilap itu merupakan benda yang bisa dimakan.
Memang d imusim angin utara yang berlansung tiap tahunnya di daerah perbatasan ini, kebiasaan warga Anambas ini akan terlihat berburu ikan tamban.
Jelas saja, beberapa ember warga yang lebih dulu datang, terlihat telah terisi belasan hingga puluhan ekor ikan tamban berukuran jari telunjuk dewasa.
Salah seorang pemancing, Azwar yang baru saja tiba mengatakan, kebiasan memancing tamban ini dilakukan saat-saat musim angin utara dan gelombang tinggi.
Hampir sejumlah warga yang ada, katanya, sebagian merupakan pemancing daratan dan juga melepaskan hobi.
"Sekarang ini yang ada ikan tamban, kalau kelarau belum terlihat," ucapnya kepada tribunbatam.id, Jumat (3/2/2023).