Buka puasa bukan berarti sesi balas dendam untuk memanjakan tubuh yang telah menahan lapar dan haus sepanjang hari.
Anda tetap perlu bijak mengonsumsi asupan saat waktu buka puasa tiba, termasuk teknik memasak sampai pilihan menunya.
Sebisa mungkin hindari semua menu yang dimasak dengan cara digoreng.
Pilih menu dengan teknik memasak yang lebih sehat seperti direbus atau dikukus.
- Batalkan puasa dengan takjil ringan
Di bulan Ramadhan, metabolisme tubuh melambat dan tingkat energi orang yang berpuasa praktis jadi menurun.
Beberapa orang, cenderung langsung tancap gas makan berlebihan saat berbuka puasa.
Padahal, buka puasa semestinya butuh pemanasan setelah tubuh seharian berpuasa tanpa makan dan minum.
Coba batalkan puasa dengan menu takjil ringan yang sehat.
Pilihannya dengan meneguk segelas air putih, satu sampai tiga butir kurma, dan sayuran (sup, cah sayur, gado-gado, salad, dll).
Hindari berbuka puasa langsung dengan makanan tinggi karbohidrat.
Setelah shalat maghrib, baru siapkan tubuh untuk makan malam dengan komposisi gizi seimbang.
Baca juga: Nasi Pulen Tanpa Basi, Begini Tips Memasak Nasi untuk Stok Sahur
Baca juga: TIPS Cegah Dehidrasi saat Puasa di Bulan Ramadan dengan 5 Cara Berikut Ini
- Cukupi kebutuhan cairan
Saat puasa, pastikan kebutuhan cairan setiap hari tercukupi.
Hidrasi penting untuk mencegah dehidrasi saat puasa, sekaligus mencegah seseorang tergiur mengonsumsi asupan manis berlebihan saat buka puasa.
Air putih adalah pilihan cairan terbaik yang paling mudah diserap tubuh.
Selama puasa, Anda bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saaat sahur.
- Batasi konsumsi kafein seperti teh, kopi, soda, cokelat, dll.