“Jadi selama tuntutan kami belum ditanggapi, kami akan melakukan off bid massal, dan itu tidak untuk roda 4, roda 2 juga ikut melakukan off bid selama tiga hari ke depan,” kata Fery.
Sebelumnya, Dirut PT BIB, selaku pengelola Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Pikri Ilham Kurniasyah mengaku pihaknya tidak memahami dengan system lock area, karena bloking area atau lock area merupakan masalah internal Grab.
Pikri menjelaskan, untuk jumlah driver Grab Car saat ini di Hang Nadim berjumlah 90 driver, di mana dari jumlah itu terdiri dari 30 driver online dari taksi berplat hitam dan 60 lagi dari taksi konvesional yang beralih menjadi Grab Car atau taksi online.
Namun demikian, Pikri mengaku kedepan bisa saja menambah taksi online bandara yang terdaftar, seiring dengan bertambahnya trip dan jumlah penumpang di Hang Nadim itu sendiri.
Sementara itu Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia, Uun Ainurrofiq mengatakan, kehadiran layanan Grab Car Airport di Hang Nadim Batam diharapkan dapat semakin memudahkan mobilitas wisatawan maupun masyarakat Batam menuju berbagai tujuan di Batam.
Disinggung terkait aksi off bid yang dilakukan sejumlah driver Grab Car di Batam, Uun mengatakan, menyuarakan pendapat merupakan hak setiap warga negara, termasuk bagi Mitra Grab.
Grab Indonesia menghargai setiap kebebasan Mitra untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya, selama dilakukan secara tertib, damai dan tetap menghormati hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Grab Indonesia juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk diskusi langsung dengan komunitas Mitra Pengemudi. (kompas.com)
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com