Pembangunan proyek itu pun dimulai pada tahun 2014.
Sani memilih Pulau Penyengat sebagai tempat berdirinya Monumen Bahasa, karena tokoh sastrawan Melayu Raja Ali Haji berasal dari Penyengat.
Untuk pembangunan monumen itu, disiapkan biaya Rp 12,5 miliar dengan tiga tahap pekerjaan.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)