Saat ia tiba di lokasi, lima unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menjinakan si jago merah di kos miliknya tersebut.
"Kurang lebih 30 menit api berhasil padam, ada 5 damkar diaini, tapi kemarin 3 mobil damkar aja yang digunakan dan api sudah padam," katanya.
Sahat menyampaikan kamar kos yang paling parah terdampak dan rusak yakni di kos nomor 2 dan 6.
Ia juga menambahkan untuk total penghuni kos miliknya sebanyak 18 orang yang tinggal disitu.
Tak banyak yang ia katakan, bahkan ia kebingunan harus mencari uang dari mana untuk memperbaiki kos miliknya yang terbakar tersebut.
"Kalau saya pribadi untuk renovasi dan perbaikan kos ini kisaran Rp 250 juta sampai Rp 300 juta, entah nanti ganti darimana," jawabnya resah.
Ia mengaku, indekos inilah yang menjadi penghasilannya setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama istrinya.
TEREKAM CCTv
Pemilik indekos yang terbakar, Sahat Simamora mengungkap hasil amatan CCTv yang mengungkap ada ibu-ibu masuk sebelum kebakaran di Batam itu terjadi.
Sahat menceritakan, sebelum insiden kebakaran di Batam terjadi di indekosannya, terdapat masalah keluarga yang dialami pasangan suami istri itu.
"Beberapa hari sebelum kejadian mereka suami istri cekcok dan akhirnya si istri siri pergi meninggalkan kosan itu dan setelah itulah kejadiannya hanya berselang dua hari," ungkapnya, , Jumat (17/11/2023).
Diketahui istri siri pergi untuk pulang ke Jambi.
Ibu kandung anak perempuan korban kebakaran di Batam itu sebelumnya telah meninggal dunia pada Juli 2020.
Namun ia tak mau diantarkan suaminya ke Telagapunggur, Kecamatan Nongsa.
Baca juga: Kebakaran di Batam Jadi Tontonan Warga, Ada yang Bawa Anak Istri
Ia hanya diantar sampai halte kawasan Nagoya.