TRIBUNBATAM.id, BATAM - Terjadinya Konflik antar negara membuat sebagian orang khawatir akan keberadaan Warga negara yang berada atau berdomisili di Negara tersebut.
Salah satunya konflik yang terjadi di Palestina dan Israel.
Dalam hal ini negara tentu negara akan mengambil peran penting untuk perlindungan serta pemulangan bagi Warganya, tak terkecuali Warga Negara Indonesia yang berada di negara Konflik tersebut.
Khusus untuk WNI asal Kepri, Pemprov Kepri tentu mengambil peran dalam misi pemulangan pengungsi di negara konflik.
Lantas bagaimana langkahnya sejauh ini, rencana aap yang akan dibuat untuk kedepannya apabila terdapat WNI asal Kepri yang berada di Negara Konflik?
Berikut ini Tribun Podcast akas membahas terkait tahapan dan skema pemulangan WNI asal Kepri yang berada di negara konflik, dengan menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Kesatuan dan Politik Provinsi Kepri dan Staff Bidang Kewaspadaan Nasional daerah Kepri.
TB : Tribun Batam
HM : Hery Mokhrijal (Kepala Badan Kesatuan dan Politik Provinsi Kepri)
AR : Abdur Rifani (Staff Bidang Kewaspadaan Nasional)
Berikut wawancara eksklusif yang Tribun Batam himpun :
TB : Apa yang mendorong provinsi Kepri dalam mengambil bagian dal proses evakuasi pengembalian warga yang ingin pulang ke Kepri yang saat ini berada di negara konflik?
HM : Dalam hal ini pemerintah provinsi Kepulauan Riau memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakat Kepri itu sendiri.
Apabila mereka berada dalam lingkup lokasi kericuhan atau sejenisnya di negara liar, dan itu menjadi kewajiban salah satunya kita harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik itu Kemenlu maupun imigrasi. Dalma hal mendata, untuk mendapatkan data informasi secara update tentang keberadaan warga Kepri yang masih di lokasi dnegan kondisi konflik.
Itu kita selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama kementerian luar negeri utnuk melakukan hal-hal yang persuasif dan tepat sasaran.
TB : Pas konflik pecah, apakah dari gubernur ada instruksi dair gubernur untuk mendata warga yang saat ini berada di negara konflik?
HM : Untuk instruksi itu ada. Dan kita teruskan ke teman-teman kewaspadaan nasional.
TB : Berapa warga Kepri yang saat ini berdomisili di Palestina dan memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia?