Ia menyebut, dugaan sementara api berasal dari kebocoran gas dan timbulnya percikan api pada saat pekerjaan pembuatan.
"Bahwa ada pekerja dalam gabus terjadi gesekan dimana di gabus itu ada sedikit gas karena kebocoran gas yang terjadi dalam pabrik pembuatan Styrofoam," kata Kapolsek Nongsa Guchy.
Baca juga: FAKTA Fakta Kebakaran di Batam Tewaskan Anak 8 Tahun, Pelakunya Ibu Tiri
Guchy juga menyebut sebelum api membesar, ada upaya dari karyawan untuk memadamkan api dengan APAR, namun api cepat menjalar mengingat dalam pabrik tersebut terdapat banyak bahan yang mudah terbakar.
"Untuk penyebab pasti masih kita telusuri, bisa kita lihat api baru padam dan kondisinya masih panas. Nanti akan kami dalami," ujar Kompol Restia melanjutkan.
Kemudian, disinggung mengenai korban jiwa tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sebanyak 17 karyawan berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.
Api benar-benar padam sekira pukul 14.27 WIB, gedung pabrik styrofoam bahkan sudah tampak tak dapat digunakan kembali.
Atap roboh beserta material pabrik lainnya sudah tak dapat digunakan kembali akibat dari kebakaran ini.
Sementara dari pihak management ataupun pengawas PT tak dapat dijumpai di lokasi kebakaran di Batam itu.(TribunBatam.id/Ucik Suwaibah/Deny Guspriyanto)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News