ANAMBAS TERKINI

Pedagang Pasar Inpres Tarempa Anambas Menjerit, Menjelang Ramadhan Sepi Pembeli

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak
Editor: Septyan Mulia Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Pasar Inpres Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas sepi pembeli, Jumat (8/3/2024). Kondisi ini menurut pembeli sudah terjadi sedikitnya dua bulan.

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pedagang di Pasar Inpres Tarempa, Kabupaten Anambas 'menjerit'.

Mereka mengeluhkan sepinya pembeli belakangan ini bahkan menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.

Kondisi pasar tradisional di ibukota Anambas yang lengang menurut pedagang sudah terjadi setidaknya dua bulan terakhir.

Imbas hal itu perputaran ekonomi Anambas menjadi lemah atau menurun.

Seorang pedagang, Ina mengungkapkan, sepinya pengunjung pasar untuk berbelanja sudah terjadi hampir satu bulan lebih.

Diketahui sepinya pembeli kebutuhan bahan pokok itu terjadi seiring naiknya sejumlah harga.

"Udah cukup lama, adalah sekitar satu bulan lebih pasar ini sepi pengunjung," ucapnya saat dijumpai TribunBatam.id, Jumat (8/3/2024).

Ia menambahkan, selain kenaikan harga sembako, sepinya pasar juga disebabkan belum gajiannya sejumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.

"Termasuk juga lah itu PTT belum gajian, pasar pun jadi sepi. Di Anambas ini kan dominan pegawai pemerintah juga bang, itu yang kami harapkan," jelasnya.

Ina juga menyebutkan, sejumlah dagangannya termasuk cabai saat ini pun menjadi sulit terjual atau lambat habis.

"Ini macam cabai merah memang naik harga jadi Rp 135 ribu per kilogram, per onsnya Rp 15 ribu. Udah seminggu masih bersisa, biasanya stok 10 kilogram udah habis tiga hari," ungkapnya.

Baca juga: Sepi Pembeli, Banyak Barang Jualan Pedagang Pasar Inpres Tarempa Anambas tak Laku 

Akhirnya lanjut Ina, pendapatan para pedagang pun kini menjadi merosot setiap harinya.

"Sudah pasti merosot bang, biasanya dapat sehari Rp 1 juta sekarang jadi separuhnya Rp 500 - 600 ribu," sebutnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait kiranya dapat memberikan solusi untuk mengurai kondisi agar tidak berlarut-larut

"Harapan kita, ya pemerintah ada perhatian lah. Kalau pembeli sepi begini, gimana kita penjual bisa bertahan," katanya.(TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkini