Pembakaran berlangsung meriah, bahakan sorak sorai umat hindu terdengar ketika butha ambruk dan dilahap si jago merah dengan ganasnya.
Purwadi menyampaikan berdasarkan data ada 978 umat Hindu yang ada di Kota Batam, namun tidak seluruhnya hadir untuk upacara perayaan jelang Nyepi 2024 karena kemungkinan masih ada aktifitas lain yang dilakukan.
Selanjutnya runtutan upacara keagamaan ini akan dilakukan Catur Brata Penyepian yang dilakukan setiap individu di rumah masing-masing, mulai dari tidak melakukan aktivitas apapun hingga berpuasa selama 1 x 24 jam.
Menarik Wisatawan Berkunjung ke Indonesia
Pawai ogoh-ogoh menjadi salah satu prosesi yang memberikan pemahaman religius yang baik bagi umat Hindu, nyatanya juga menjadi sebuah pertunjukan menarik untuk masyarakat awam, termasuk di Batam.
Pantauan Tribun Batam di lapangan, tak hanya umat Hindu yang datang untuk melakukan upacara keagamaan di Pura Agung, namun nyatanya masyarakat non Hindu juga memadati pelataran Pura.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa antusias menyaksikan pawai ogoh-ogoh ini, banyak dari mereka mengabadikan momen dan berswafoto di pelataran Pura.
"Seperti yang saya katakan, bahwa Ogoh-ogoh ini tak hanya sebuah tuntunan bagi kami, namun juga sebagai tontonan untuk masyarakat awam," ujar Purwadi.
Terlihat juga di Pura Agung Amerta Bhuana, wisatawan asing dari Singapura turut menyoroti upacara keagamaan pawai ogoh-ogoh di Batam ini.
Tak sedikit dari mereka sengaja datang untuk melihat keanekaragaman budaya dan agama yang ada di Indonesia, yang mana bumi Pertiwi ini kaya akan budayanya, tentu saja hal ini meningkatkan wisatawan untuk datang ke Batam.
"Selain untuk kepentingan religius, juga sebagai bentuk melestarikan budaya dan meningkatkan minat wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata," ucap Purwadi menjelaskan. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News