PELABUHAN TIKUS

Ada Ratusan Pelabuhan Tikus di Batam, Lebih Banyak Dari Pelabuhan Resmi yang Dikelola Pemerintah

Penulis: Ucik Suwaibah
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polsek Sekupang saat melakukan patroli di pelabuhan tikus di Patam Lestari, Sekupang, Batam.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bea Cukai Batam mencatat ada 155 pelabuhan di Batam, 12 diantaranya merupakan pelabuhan resmi dan 143 merupakan pelabuhan tikus.

Keberadaan 143 pelabuhan tikus di Batam belakangan menjadi sorotan publik, sebab pelabuhan tidak resmi itu dicurigai menjadi titik masuk berbagai barang penyelundupan.

Kasi layanan informasi, bidang BLKI Bea Cukai Batam, Mujiono mengatakan pelabuhan tikus di Kota Batam ini lebih mirip dengan tempat pendaratan bongkar muat kapal berukuran kecil.

"Pelabuhan tikut adalah istilah saja, sebenarnya bukan pelabuhan yang seperti kita tahu pada umumnya. Ini lebih mirip tempat pendaratan di mana bisa dilakukan bongkar muat kapal, biasanya berukuran kecil," ujar Mujiono, Jumat (12/7/2024).

Ia melanjutkan untuk dimana saja lokasi pasti pelabuhan tikus di Batam ia tidak menjelaskan secara detail sebab tidak ada kriteria khusus dan jumlahnya selalu berubah.

Baca juga: Pelabuhan Tikus di Karimun Diduga Jadi Jalur Primadona bagi Penyelundup Barang Ilegal

Mengenai barang apa yang paling dominan diselundupkan melalui pelabuhan tikus ia menyebutkan beberapa hal.

"Barang yang dominan diselundupkan juga tidak ada kriteria khusus, bisa apa saja tergantung dengan ukuran kapal dan tempat pendaratan yang ada. Bisa berupa makanan, barang kebutuhan pokok, dan lainnya," tambahnya.

Ia menyebut macam-macam barang yang diselundupkan tak hanya dari Batam, ada kemungkinan barang dari luar Batam bahkan hingga luar negeri.

Sebab posisi Batam yang berdekatan dengan beberapa negara termasuk Singapura, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara ASEAN lainnya.

"Asal barang bisa dari mana saja tergantung kemampuan kapal. Bisa dari luar negeri maupun dalam negeri," katanya.

Baca juga: Minim Anggaran, Pemprov Kepri Tunda Bangun Jalan ke Pelabuhan Roro Penarik Lingga

Menanggapi langkah yang dilakukan Bea Cukai Batam dalam mengawasi operasional pelabuhan tikus yang ada di Batam, Mujiono menyebut menggunakan metode manajemen resiko dalam proses pengawasannya.

"Bentuk kegiatannya bisa berupa patroli laut, patroli darat, surveillance, dan sebagainya," sebut Mujiono

Lebih lanjut, pengawasan juga dapat dilakukan dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH) lain sebagai mitra.

"Tentunya kami berharap dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat termasuk rekan-rekan media sehingga mata pengawasan lebih luas," harapnya.

Oleh sebab itu, sebagai Kota yang berbatasan langsung dengan negara lain tantangan yang dihadapi Bea Cukai Batam dalam mengawasi pelabuhan tikus cukup besar, ditambah terbatasnya jumlah petugas yang tersedia.

Dengan kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, Mujiono menaruh harapan besar agar pengawasan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien untuk mencegah masuknya barang selundupan di Batam. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca berita Tribunbatam.id Lainnya di Google News

Berita Terkini