NARKOBA DI KEPRI

Mengenal Joany, Anjing Pelacak Bea Cukai Batam yang Endus Sabu 106 Kg di Tangki Solar

Penulis: Ucik Suwaibah
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joany bersama Handler Anjing Pelacak Bea Cukai, Frit Aldy Alexander Kungkung saat ditemui di atas kapal Kargo Legend Aquarius, Rabu (17/7/2024) di perairan Batam, Kepri

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pengungkapan narkoba jenis sabu seberat 106 kg di perairan Kepulauan Riau (Kepri) baru-baru ini, tak lepas dari peran heroik anjing jantan ras Jack Russel bernama Joany.

Anjing berusia 2,5 tahun milik Bea Cukai Batam itu berhasil mengendus keberadaan sabu, meski disembunyikan di dalam tangki bahan bakar mesin kapal kargo Legend Aquarius.

Dalam operasinya, ini merupakan kali ke dua Joany mengungkap narkoba selama hewan ini aktif sebagai bagian K-9 Bea Cukai.

"Untuk di Kepri sekali ini 106 kg, tapi sebelum dipindahkan ke Batam, pernah mengungkap sekali yang 300 kg lebih di Merak Banten," ungkap Handler Anjing Pelacak Bea Cukai, Frit Aldy Alexander Kungkung saat diwawancarai Tribun Batam, Rabu (17/7/2024).

Baca juga: Modus 3 Warga India di Kepri Bawa 106 Kg Sabu-sabu Asal Malaysia, Terancam Pidana Mati

Dalam penjelasannya, Joany, menjalani pelatihan intensif selama satu tahun di Jakarta sebelum akhirnya ditempatkan di Batam pada 5 Februari 2024.

Meskipun baru enam bulan bertugas di Batam, Joany telah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.



Apalagi, pada operasi ini, Bea Cukai Batam bersama BNNP bergerak dari Pelabuhan Bintang 99 menggunakan kapal BC 7005 menuju Selat Singapura.

"Setelah tiba, dilakukan sterilisasi tempat oleh BNNP dan pemeriksaan awal oleh tim K-9, posisi masih di tengah laut," kata Frit.

Saat pengecekkan, Joany dibawa oleh Frit, dan langsung diarahkan ke ruang mesin kapal sesuai tugas masing-masing.

Baca juga: BNNP Kepri Ungkap Penyelundupan 106 Kg Sabu di Perairan Karimun, 3 WNA Ditangkap

Sedangkan anjing satunya jenis Spaniel bernama Ramber, melakukan pengecekan ke ruang kamar ABK dan lantai atas kapal.

"Jadi pada saat melacak di pintu tangki itu masih tertutup dan masih ada bautnya. Sebab pintu tanki itu kalau dibuka, solar keluar semua," papar Frit.

Ia menjelaskan, suasana di sana sangat panas, dengan suara mesin yang bising dan bau solar yang menyengat.

Namun, kemampuan Joany bekerja dengan baik. Anjing pelacak tersebut mampu menunjukkan tanda-tanda mencurigakan keberadaan benda asing saat berada di depan tangki solar.

"Tidak semua anjing bisa menemukan narkotika dalam kondisi seperti itu, tetapi Joany memiliki spesifikasi khusus untuk pelacakan di kapal," ujarnya.

Usianya yang menuju ke umur 3 tahun, Frit mengatakan Joany saat ini dalam kemampuan terbaiknya.

"Untuk umur anjingnya bisa sampai belasan tahun. Namun untuk best perfomancenya di usia 3-7 tahun. Di usia itu merupakan masa paling produktif bagi anjing pelacak," kata Frit.

Baca juga: Ungkap Kasus 106 Kg Sabu-sabu Asal Malaysia di Karimun Kepri Jerat 3 Warga India

Kemudian, selama 30 menit dalam operasi ini, Joany dan Frit melakukan penyisiran pertama di ruang mesin.

Dengan berbagai pertimbangan dan keyakinan adanya benda asing yang dimaksud dalam tangki solar di kapal kargo itu.

Setiba di Pelabuhan Sekupang, tangki yang berisi solar di kuras dan petugas menemukan box mencurigakan di dalamnya.

Setelah dibuka, di dalam box anti air tersebut ditemukan ratusan bungkus narkotika yang dikemas menggunakan bungkus teh China.

Joany merupakan anjing yang didatangkan ke Indonesia pada tahun 2021 dan dijemput langsung dari Belanda.

Baca juga: Breaking News, BNN RI Tangkap Kapal Pembawa Sabu di Perairan Kepri

Anjing yang memiliki tampang menggemaskan dengan bulu warna hitam yang mendominasi ini jinak di depan handlernya.

Meski berwarna hitam pekat, uniknya anjing ini memiliki perpaduan warna coklat di bagian moncong, alis, dan kaki yang membuatnya seperti mengenakan kaos kaki.

(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkini