"Dari kubu paslon 01 dan 02 saya lihat masih Baper," ujarnya.
Baca juga: Pilkada Kepri 2024, Rudi Fokuskan Pembangunan Wilayah Kepulauan Riau Berbasis Potensi Daerah
Menurutnya, meskipun semuanya sudah di persiapkan dengan matang.
Namun berdasarkan setting panggung, human ekspresi, cara berpakaian membuat Gen Z dan Milenial menuju pada pandangan kedua paslon.
"Tetapi bukan berarti yang lebih santai lebih mengenakan tetapi itu sebagai tanda bahwa Gen Z belum begitu peduli dalam konteks itu," ujarnya.
"Secara live maupun di platform live streaming komentar banyak sekali. Orang lebih banyak tertarik di live streaming. Dari pelosok Kepri yang muda maupun tua sudah pegang Handphone baik live ataupun rekamannya atau cuplikan yang saat ini lebih cepat di jangkau Tiktok," timpanya.
Disinggung dengan pemaparan atau elaborasi materi debat dan visualisasi, siapa yang paling menyala?
"Saya lihat berimbang," ujarnya.
Baca juga: Pilkada Kepri 2024, Aunur Rafiq Sebut Masyarakat Inginkan Perubahan
Linayati menjelaskan paslon 01 merupakan dua orang yang bukan orang baru di pemerintahan.
Ansar Ahmad dinilai punya pengalaman yang lebih dari orang yang bukan pertahana.
Kemudian, Nyanyang Haris Pratamura merupakan politisi ulung yang telah membangun relasi antara pusat dan daerah.
"Dulu kita pernah duduk di sini. Dan beliau katakan terkejut dipilih menjadi kandidat. Tetapi saya pikir dalam politik tidak ada yang terkejut sedemikian wow. Itu sudah dalam kesepakatan partai politik," ujarnya.
Sedangkan di kubu paslon 02, sosok Muhammad Rudi yang telah membangun kota dengan 1,3 juta penduduk itu tidak mudah.
Begitu pula dengan wakilnya, Aunur Rafiq yang merupakan pertahana meskipun belum pernah menjadi Gubernur tetapi sudah memimpin Karimun dan cukup mempunyai nilai investasi yang tinggi.
Baca juga: Kampanye Pilkada Kepri 2024 di Natuna, HMR AURA Komitmen Wujudkan Perubahan
"Dalam debat kemarin sebenarnya masih kurang. Topik pendidikan, investasi, dan digitalisasi masih kurang dibahas. Tapi coba di idealkan Rempang yang dimunculkan itu adalah konfliknya tidak dengan investasinya," ujarnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News