TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Kasus pembuangan bayi di Tanjungpinang kembali mencuri perhatian. Apalagi setelah ditemukannya mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di TPA Ganet, Sabtu (1/2/2025) lalu.
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tanjungpinang menduga bayi yang dibuang kemungkinan besar merupakan hasil dari hubungan terlarang.
Kepala UPTD PPA Tanjungpinang, Zakiah, mengatakan dari sudut pandang psikologis, kasus semacam ini sering terjadi akibat hubungan di luar pernikahan.
Zakiah mengungkapkan, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua menjadi salah satu faktor utama.
Baca juga: Polisi Cari Ibu Bayi yang Mayatnya Ditemukan di TPA Ganet Tanjungpinang, 5 Saksi Diperiksa
"Ketika anak tidak mendapatkan perhatian yang cukup, mereka cenderung mencari sosok yang memberikan kasih sayang, yang kemudian berisiko mengarah pada hubungan yang tidak diinginkan," ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Ia juga menduga, orang tua dari bayi yang dibuang itu kemungkinan masih berusia muda.
"Anak-anak di usia SMP hingga SMA biasanya belum matang secara emosional dan sering kali membuat keputusan yang impulsif," ujarnya.
Kondisi ini diperburuk dengan tekanan mental akibat hubungan yang tidak sah, yang membuat pelaku nekat membuang bayinya.
Terkait kejadian seperti ini, Zakiah menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan dan penggunaan gadget anak.
"Baik orang tua maupun sekolah perlu lebih aktif dalam memberikan pengawasan untuk mencegah terjadinya kasus serupa," ujarnya.
Baca juga: Penemuan Mayat Bayi Dalam Indekos di Tanjungpinang, Kapolresta Sebut Tak Ada Aborsi
Pihak UPTD PPA Tanjungpinang terus berkomitmen memberikan pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan dan penelantaran anak.
"Dalam kasus terakhir, bayi sengaja ditelantarkan. Kami berharap pelakunya bukan seorang anak. Bagaimanapun, anak tetaplah korban yang akan kami dampingi," tutup Zakiah.
(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News