Laporan Wartawan Tribun Batam, Ucik Suwaibah
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Kota Batam semakin marak.
Salah satu penyebabnya adalah terhambatnya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur.
Sampah menumpuk dibeberapa titik lokasi, seperti di tepi jalan perumahan, jalan utama, lahan kosong lainnya dan tentu menimbulkan bau tak sedap.
Selain volume sampah yang mencapai ribuan ton per hari, kondisi armada pengangkut yang banyak tidak layak jalan memperburuk situasi.
Kepala UPT TPA Punggur, Nofrizal, menyebutkan bahwa armada pengangkut dan alat berat merupakan tulang punggung dalam pengelolaan sampah.
Namun, saat ini banyak kendaraan yang kondisinya memprihatinkan.
"Ya banyak yang memang kondisinya rusak. Pada 2025 ini kita ada penambahan bin kontainer 40 unit."
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hang Nadim Jumat 14 Februari 2025, Batam Cerah Berawan
"Itu nanti akan dibagi rata untuk sembilan kecamatan mainland," Nofrizal, menanggapi pertanyaan soal kondisi armada yang banyak dikeluhkan karena sudah tidak layak pakai, Kamis (13/2/2025) sore.
Ia melanjutkan, tahun ini pihaknya memastikan adanya penambahan armada pengangkut sampah.
"Juga ada penambahan 14 unit alat pengangkut ya, dua dump truk dan 12 untuk arm roll," tambahnya.
Saat ini, Batam memiliki sekitar 90 dump truk dan 50 unit arm roll.
Namun, kerusakan alat berat di TPA, seperti dua buldozer dan dua ekskavator yang rusak, membuat proses pengelolaan sampah terhambat.
"Kita punya dua dozer dan dua ekskavator, cuma posisi rusak. Kendala di alat berat sebenarnya, karena ini tulang punggung di TPA," sebutnya.
Akibatnya, pengangkutan sampah dari kota ke TPA ikut terganggu karena lama dan banyaknya antrian truk di TPA saat menurunkan sampah.
Baca juga: Daftar 7 Berita Populer Pilihan Hari Ini 120 Honorer Pemprov Kepri Dirumahkan, Termasuk 24 Guru