TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Bripka Zulhamsyah Putra, adalah seorang anggota kepolisian yang bertugas di Polresta Tanjungpinang, yang mendapat sorotan karena aksi sosialnya yang dikenal dengan nama Razia Perut Lapar (RPL).
Di balik aksi sosial yang dilakukan Bripka Zulhamsyah Putra di Tanjungpinang, ternyata ada kisah hidup yang sarat makna.
Zulhamsyah Putra mengaku, semangat berbagi dan nilai-nilai sosial yang ia lakukan ini adalah warisan dari sosok yang sangat ia cintai, ibunya.
Zulhamsyah mengatakan, sejak kecil ia tidak pernah tahu apa itu bermain seperti anak-anak lain seusianya.
Zulhamsyah Putra menceritakan dirinya lahir di lingkungan yang penuh perjuangan, masa kecilnya lebih banyak dihabiskan untuk belajar hidup, bukan sekadar bermain.
“Sejak kecil, hidupku sudah penuh perjuangan. Kami ini orang pinggiran."
Baca juga: Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah Putra Meluas ke Batam, Sasar Pemulung TPA Punggur
"Aku lahir dari ibu yang luar biasa, dari ibu yang tidak bisa melihat dunia."
"Tetapi ia bisa membesarkan anaknya hingga menjadi seorang polisi,” kenang Zulhamsyah dengan tatapan penuh rasa syukur.
Ibunya berjuang sendiri membesarkannya sejak masih kecil.
Ayahnya pergi meninggalkan mereka saat ia masih berusia delapan tahun.
Sejak saat itu, ia bersama ibunya berjuang keras menjalani hidup dengan segala keterbatasan tapi memiliki keteguhan hati.
Di tengah kesulitan ekonomi, ibu Zulhamsyah, selalu mengajarkan anak-anaknya untuk menjalani hidup dengan penuh kejujuran.
"Di kaki lima, kami jualan untuk mencari makan. Ibu tak pernah meminta-minta, dan selalu mengajarkan kami untuk berdagang dengan kejujuran."
"Meskipun ibu tidak bisa melihat, ia percaya dengan kejujuran, segala sesuatu (rezeki atau kehidupan yang baik) akan datang pada waktunya," tutur Zulhamsyah mengenang masa-masa sulit mereka.
Baca juga: Aksi Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah Putra di Tanjungpinang Kepri Makin Dikenal Publik
Sejak kecil, Zulhamsyah sudah belajar betapa kerasnya hidup.