Kisah Bripka Zulhamsyah, Dibesarkan di Kaki Lima, Kini Tebar Kebaikan Lewat Razia Perut Lapar

Penulis: Yuki Vegoeista
Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGHARGAAN - Gerakan sosial Razia Perut Lapar (RPL) yang membantu banyak masyarakat, Bripka Zulhamsyah Putra sebagai penggagas mendapatkan penghargaan dari Kapolda Kepri beberapa waktu yang lalu

Ia tumbuh di sekitar Bintang Mall, Jalan Pos Kota Tanjungpinang, di tengah keramaian pedagang kaki lima. 

Di sana ia belajar mencari uang dan itu jelas itu bukan hal yang mudah agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan.

Selain mencari rezeki, dari situ pula ia belajar tentang nilai ketulusan dan kejujuran yang diwariskan sang ibu.

Setelah menyelesaikan sekolah menengah, Zulhamsyah melanjutkan kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan.

Namun, tak lama setelah itu, hidupnya berubah drastis. 

PASAR BERJALAN - Aksi Bripka Zulhamsyah Putra saat melayani warga yang membeli keperluan dapur. Ia menyulap mobil pribadinya menjadi pasar berjalan dengan harga Rp 1.000. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Ibu yang sangat ia cintai mengalami stroke, dan ia kembali ke Tanjungpinang untuk merawatnya.

Dalam masa yang penuh ujian itu, kesempatan menjadi polisi terbuka.

“Tanpa koneksi, tanpa embel-embel siapa-siapa, saya bisa menjadi seorang polisi."

Baca juga: Sasar ASN, Baznas Tanjungpinang Targetkan Penerimaan Zakat Capai Rp7,2 Miliar di 2025

"Semua ini berkat doa ibu. Ibu yang tidak bisa melihat, tetapi memiliki doa yang luar biasa,” ungkap Zulhamsyah, mata berbinar penuh keyakinan.

Begitulah Zulhamsyah, yang kemudian memulai karirnya di kepolisian. 

Setiap langkahnya selalu diiringi oleh ibu yang ia sayangi.

"Ibu saya itu seperti segala-galanya. Ke mana pun saya pergi, akan saja bawa."

"Kami berdua bersama, seperti tak bisa terpisahkan," ujarnya, mengenang momen-momen itu.

Bagi Zulhamsyah, semalam bersama ibunya ia menjadi mata, tangan, dan kaki ibunya kemanapun ibunya melangkah.

"Saat saya pertama kali mendapatkan penugasan di Lingga, saya bawa Ibu saya."

Halaman
1234

Berita Terkini