TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin mengapresiasi aksi unjuk rasa mahasiswa di Batam yang berlangsung dengan tertib dan kondusif beberapa waktu lalu.
Pernyataan Kapolda Kepri ini disampaikan saat menerima audiensi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Wilayah Sumatera Bagian Utara – Daerah Kepri, Rabu (26/2).
Pertemuan yang digelar di ruang kerja Kapolda Kepri ini membahas berbagai isu strategis.
Termasuk penguatan hubungan antara mahasiswa dan kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan di Kepri.
Dalam kesempatan ini Asep Safrudin menegaskan kehadiran aparat kepolisian dalam aksi unjuk rasa bukan untuk membatasi aspirasi mahasiswa.
Baca juga: Satgas Pangan Polda Kepri Pantau Harga Sembako di Pasar Tos 3000 Batam
Melainkan memastikan kegiatan berlangsung dengan aman dan terkendali.
"Kami ingin menegaskan kepolisian bukan musuh mahasiswa, kehadiran kami adalah untuk memastikan aksi berlangsung dengan tertib serta mencegah pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi," ujar Irjen Asep Safrudin dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Kamis (27/2/2025).
Asep Safrudin mengapresiasi kedewasaan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi dengan tertib saat unjuk rasa di Batam.
Kapolda Kepri menilai, kondisi ini menunjukkan kesadaran bersama antara masyarakat dan aparat dalam menciptakan lingkungan yang damai dan demokratis.
"Kondusifitas di Kepri, khususnya Batam adalah hasil kerja sama kita semua. Sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan kepolisian," kata Asep.
Baca juga: Cegah Balap Liar di Batam, Ditlantas Polda Kepri Tilang 12 Pengendara Motor
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Batam 2025, Hanan Naufal, menyampaikan harapannya agar diskusi ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih baik antara mahasiswa dan kepolisian.
"Kami berharap bisa terus mendapatkan bimbingan agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menyikapi berbagai isu strategis," ujarnya.
Koordinator Isu Kemaritiman BEM SI 2023, Alfi Rian Syafutra, juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara penyampaian aspirasi dan keamanan wilayah.
"Kami bukan pengambil kebijakan, tetapi jembatan penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Penting bagi kami untuk tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar aksi dapat berlangsung tertib," tegas Alfi. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News