GUNUNG MARAPI MELETUS

Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu Jelang Siang, Suara Dentuman Kejutan Warga: Bunyinya Cukup Kuat

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ERUPSI GUNUNG MARAPI - Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Sabtu, 8 Maret 2025, dengan kolom abu yang cukup tinggi seperti dipotret dari Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.

TRIBUNBATAM.id, BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Sabtu (8/3/2025) menjelang siang.

Erupsi terjadi pada Sabtu siang pukul 10.41 WIB, tetapi tinggi kolom abu tidak dapat teramati karena tertutup kabut.

Sebelumnya, gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini juga mengalami erupsi pada hari Jumat (7/3/2025), yang disertai suara dentuman keras.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi 55 detik," ujar Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, seperti dikutip dari Tribun Padang, juga menyebut erupsi terjadi sekira pukul 10.41 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 8 Maret 2025 pukul 10.41 WIB dengan kolom abu tidak teramati."

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 55 detik," katanya.

Baca juga: Aktivitas Gunung Marapi di Sumbar Meningkat, Statusnya Naik Jadi Siaga Level III

Pantauan TribunPadang.com dari arah Kota Bukittinggi, kolom abu saat erupsi tampak cukup tinggi dan mengarah ke Kota Payakumbuh.

Seorang warga di Kubang Putiah, Jefri, mengatakan bunyi dentuman saat erupsi terjadi sempat mengejutkan dirinya.

"Saat erupsi tadi saya sedang santai di kamar, lalu terdengar bunyi dentuman yang cukup kuat hingga membuat saya terkejut."

"Lalu saya lihat keluar ternyata dari gunung," katanya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Saat ini, Gunung Marapi berstatus Level II waspada.

Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah.

Baca juga: 31 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar

"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini