Namun, di balik pernak-pernik itu, ada kegundahan yang dirasakan oleh para pedagang bendera musiman.
Tahun 2025 ini, mereka harus menghadapi kenyataan pahit. Omzet penjualan anjlok drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Polisi di Batam Turunkan Bendera One Piece, Kapolsek Sekupang Ingatkan Warga Tentang Norma Sosial
Baca Selengkapnya
Banjir di Batam Terus Berulang, Banyak DAS Sempit dan Dangkal Jadi Sorotan BALAPI
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hujan deras yang berlangsung tak lebih dari satu jam kembali membuat sejumlah wilayah di Batam lumpuh akibat banjir.
Ini bukan sekadar bencana musiman, melainkan cerminan dari kegagalan tata ruang dan lemahnya komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan.
Menurut akademisi dan analis kebijakan publik di Batam, Rikson Pandapotan Tampubolon, banjir yang terus berulang ini menunjukkan gejala sistemik dari kegagalan pengelolaan ruang kota.
"Data BPS Kota Batam (2023) mencatat penurunan luas kawasan hutan Batam hingga 15 persen dalam lima tahun terakhir, sebagian besar akibat ekspansi kawasan industri dan hunian," ujar Rikson, Senin (4/8/2025).
Baca juga: 13 Langkah Pemko Batam Atasi Banjir di Batam, Tanam Pohon di Lokasi Gundul Jadi Solusi
Baca Selengkapnya
Warga Tanjung Riau Batam Resah Tiap Hujan Deras, Permukimannya Jadi Langganan Banjir
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah permukiman di Batam masih jadi langganan banjir. Warga resah dan meminta pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini.
Apalagi, kondisi banjir di Batam kerap terjadi ketika hujan deras turun mengguyur. Genangan air masuk ke lingkungan permukiman hingga ke dalam rumah.
Kondisi itulah yang dialami warga Perumahan Marina Raya Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam. Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi banjir semakin mengkhawatirkan warga.
"Sekarang tak ada banjir, tapi kalau hujan deras nanti, datang lagi ke sini lihat. Perumahan kami terendam," ujar Eus, warga Perumahan Marina Raya Tanjung Riau, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Banjir di Batam Terus Berulang, Banyak DAS Sempit dan Dangkal Jadi Sorotan BALAPI
Baca Selengkapnya
Kecelakaan Maut di Bintan, Orangtua Nofa Pingsan di Rumah Sakit Saat Lihat Anaknya Terbujur Kaku
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Orangtua Nofa Dwi Yahya (29), pingsan di RSUD Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) Senin (4/8/2025) dini hari.
Kala itu ayah Sajuri dan Ibu Kalima kaget melihat anak bungsunya itu sudah meninggal dunia akibat kasus lakalantas yang dialaminya.
Kondisi keduanya lemas, dan tak berdaya. Mereka sangat terpukul atas kepergian Nofa untuk selama -lamanya.
Orangnya Nofa justru tidak mendapatkan tanda-tanda aneh sebelumnya.
Hingga kini kondisi keduanya belum stabil. Mereka belum mau berintegrasi dengan masyarakat luas.
Baca Selengkapnya