KAPAL TENGGELAM DI ANAMBAS

Kapal Selat Meranti Tenggelam di Anambas, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian dan Pencurian

Penyidik Polres Anambas masih menyelidiki penyebab kapal kargo Selat Meranti yang tenggelam di Kabupaten Kepulauan Anambas, Selasa (7/10/2025).

TribunBatam.id/Istimewa
KAPAL TENGGELAM DI ANAMBAS - Kapal kargo Selat Meranti saat insiden tenggelam di Perairan Mentalak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (7/10/2025). Polisi kini sedang menyelidiki penyebab pasti insiden itu. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Penyidik Polres Anambas masih menyelidiki kapal kargo Selat Meranti yang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (7/10/2025).

Langkah polisi untuk mengungkap penyebab dan potensi tindak pidana yang terjadi dalam insiden kapal tenggelam di Anambas tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan pengumpulan barang bukti. 

"Ya sedang kami lidik untuk mencari tahu penyebab maupun dugaan pidana yang ada di dalamnya," ujar Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP I Gusti Ngurah A.B melalui Kasat Polairud Iptu Parlindungan Hasibuan, Minggu (12/10/2025).

Langkah awal penyelidikan difokuskan pada analisis penyebab kapal tenggelam.

Salah satu dugaan utama yakni kesalahan dalam pengaturan muatan yang tidak mempertimbangkan aspek keseimbangan kapal saat berlayar.

Selain itu, penyidik juga menelusuri kemungkinan adanya tindak pencurian muatan berupa fiber ikan saat kapal dalam kondisi tenggelam.

Dugaan ini muncul dari hasil pemeriksaan sementara terhadap barang yang hilang dan keterangan sejumlah saksi.

"Sejumlah pihak telah kami periksa, termasuk kapten kapal dan pemilik muatan. Mereka memberikan keterangan terkait kronologi serta kondisi kapal sebelum tenggelam," kata Parlindungan.

Ia juga menyebutkan, hasil pengecekan terhadap manifest menunjukkan bahwa kapal Selat Meranti mengangkut sekitar 21 ton muatan.

Sedangkan kapal memiliki kapasitas maksimal sebesar 34 gross ton (GT).

Sehingga beban muatan diperkirakan masih dalam batas aman.

Meski demikian, distribusi muatan yang tidak merata diduga menyebabkan ketidakseimbangan kapal.

Hal itu pula diduga memicu insiden tenggelamnya kapal di tengah perjalanan laut.

"Kami juga sedang melakukan inventarisasi seluruh barang bawaan kapal. Sebagian masih berada di dalam badan kapal," ungkapnya.

Adapun, Kapal Selat Meranti, katanya telah berhasil dievakuasi ke wilayah pesisir Desa Air Asuk satu hari setelah kejadian tenggelam.

"Sudah, sudah dievakuasi. Sekarang kapalnya ada di Desa Air Asuk," terangnya.

Diperkirakan, kerugian akibat insiden ini mencapai Rp700 juta.

Nilai tersebut mencakup hilangnya satu unit kapal kargo, sekitar 200 fiber ikan sebagai muatan utama, serta 1,5 ton bahan bakar solar yang ikut tenggelam bersama kapal.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk memastikan tidak adanya unsur kelalaian berat ataupun tindakan kriminal lain, seperti pencurian dan manipulasi data muatan.

"Proses penyelidikan masih berlangsung. Kami akan terus telusuri jika ada indikasi pelanggaran hukum lain," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor (KM) Selat Meranti tenggelam di perairan Mentalak, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, pada Selasa (7/10/2025) dini hari.

Insiden kapal tenggelam di Anambas ini terjadi sekira pukul 04.00 WIB.

Kapal awalnya bertolak dari Tarempa, Anambas untuk berangkat menuju Kalimantan. 

Kapal tersebut memuat ratusan fiber ikan basah yang siap dibawa ke Kalimantan

Tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan laut tersebut.

Kelima awak kapal, baik kapten dan empat Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan dalam kondisi selamat. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved