ANAMBAS TERKINI

Layang-layang Hias Meriahkan Langit Anambas, Komunitas Pelangi Tampilkan Aksi Memukau Hibur Warga

1310_Anambas_Layang-layang Hias Meriahkan Langit Anambas, Komunitas Pelangi Tampilkan Aksi Memukau Hibur Warga

Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Anggota komunitas Pelayang Indonesia (Pelangi) Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar permainan atraksi layangan di kawasan Astaqa, Masjid Agung Baitul Makmur, Senin (13/10/2025) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sejumlah layang-layang hias dengan berbagai bentuk dan warna menghiasi langit Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (13/10/2025).

Atraksi ini datang dari komunitas Pelayang Indonesia (Pelangi) Anambas yang rutin mengadakan kegiatan permainan layang-layang di kawasan Astaqa Masjid Agung Baitul Makmur, Kecamatan Siantan.

Atraksi tersebut sukses menarik perhatian warga yang tengah menikmati waktu sore di sekitar area masjid.

Bahkan tak sedikit warga yang berjalan-jalan menggunakan sepeda motor mendadak berhenti menikmati pemandangan permainan layang-layang diterbangkan.

Di antara mereka tampak mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya.

Beragam jenis layangan diterbangkan, mulai dari bentuk kuda laut, ikan koi, gurita, pilot, stuntkite, hingga ikan hiu.

Ada pula bentuk yang lebih dekoratif seperti layangan love, tren diamond dan rukaku.

Langit sore yang cerah dan angin yang cukup kencang membuat atraksi ini semakin menarik untuk ditonton.

Layangan-layangan dengan ukuran tak biasa itu tampak meliuk-liuk indah di udara.

"Ini sekedar bermain saja, kebetulan sudah lama tak main dan biar menghibur masyarakat juga," ujar Ketua komunitas Pelangi Anambas Rohman saat ditemui Tribunbatam.id.

Rohman mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan saat musim angin, terutama memasuki musim angin utara.

"Kami biasanya main kalau angin sedang bagus. Karena sekarang masuk musim angin utara, jadi kami lebih sering menerbangkan layangan," sebutnya.

Menurutnya juga, kegiatan ini tidak memiliki jadwal tetap. Semua bergantung pada cuaca dan kesepakatan para anggota komunitas yang saat ini berjumlah sekitar 30 orang.

"Kalau sering tidak juga. Ini tergantung keinginan anak-anak (anggota) kebetulan angin juga bagus, makanya kami gelar," jelas Rohman.

Untuk sebagian layangan, jelasnya, ada yang dibuat sendiri oleh anggota komunitas dan sisanya dibeli dari luar daerah.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved