KAPAL TENGGELAM DI ANAMBAS

KM Selat Meranti Oleng hingga Tenggelam di Anambas Diduga Karena Muatan Tak Seimbang

Kasatpolairud Iptu Parlindungan Hasibuan menyebut, dugaan sementara insiden KM Selat Meranti tenggelam di Anambas karena muatan kapal tak seimbang

Tribunbatam.id/istimewa
KAPAL TENGGELAM - Potret kapal kargo KM Selat Meranti tenggelam di perairan Mentalak, Kabupaten Kepulauan Anambas., Selasa (7/10/2025) dinihari. Dugaan sementara kapal tenggelam karena ketidakseimbangan muatan 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Ketidakseimbangan muatan diduga menjadi penyebab utama insiden kapal KM Selat Meranti tenggelam di perairan Pulau Mentalak, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (7/10/2025) dini hari.

Hal itu diungkapkan Kapolres Kepulauan Anambas AKBP I Gusti Ngurah A.B melalui Kasatpolairud Iptu Parlindungan Hasibuan kepada Tribunbatam.id saat dikonfirmasi.

"Hasil pengembangan sementara kami, sepertinya pengaturan muatan tidak memperhatikan keseimbangan kapal, sehingga oleng dan tenggelam," ujar Iptu Parlindungan saat dihubungi via aplikasi WhatsApp.

Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan nakhoda, kapal mengalami oleng hebat ke sisi kanan usai dihantam gelombang kecil sekitar pukul 03.20 WIB.

Baca juga: Insiden Kapal Tenggelam di Anambas, 5 Awak Kapal Selamat dari Maut, Dua Masuk Rumah Sakit 

Dugaan sementara, posisi muatan yang tidak merata menyebabkan kapal kehilangan stabilitas dan akhirnya terbalik, lalu kembali ke posisi semula hingga akhirnya tenggelam separuh badan kapal.

Menurutnya, dari pemeriksaan awal, kapal tidak mengalami kelebihan muatan.

"Dari manifest yang kami periksa, kapal membawa sekitar 21 ton muatan dari kapasitas maksimal 34 GT. Jadi bukan karena over load, tetapi lebih ke cara penempatan muatan yang tidak memperhatikan keseimbangan," ujarnya.

Dari informasi nakhoda, saat kejadian, kapal dihantam gelombang kecil di lambung kanan yang menyebabkan muatan bergeser secara tiba-tiba.

"Akibat pergeseran muatan tersebut, kapal menjadi berat sebelah dan tidak dapat dikendalikan, hingga akhirnya terbalik dalam waktu singkat," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan laut ini.

Lima kru kapal, yakni nakhoda Sobirin, KKM Saparudin dan tiga klasi bernama Rizki, Irwanto, serta Mhd. Nafissudin, berhasil selamat.

Mereka ditemukan tim gabungan dari Satpolairud dan Basarnas tengah bertahan mengapung di badan kapal dan di laut, sambil menunggu bantuan tiba.

"Menggunakan Kapal RIB Basarnas, tim berangkat dari pos SAR pada pukul 07.50 WIB dan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 09.20 WIB. Evakuasi dilakukan segera setelah kelima korban terlihat mengapung di sekitar puing kapal," tuturnya.

Seluruh kru kemudian dibawa ke RSUD Tarempa untuk mendapatkan penanganan medis dan pemeriksaan kesehatan pasca kejadian.

Meski tidak ada korban jiwa, insiden tenggelamnya KM Selat Meranti menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit.

Kerugian ditaksir mencapai Rp700 juta, mencakup satu unit kapal kargo, sekitar 200 fiber ikan sebagai muatan utama, serta 1,5 ton bahan bakar solar yang juga hilang akibat tenggelam.

"Proses penyelidikan lebih lanjut akan kami lakukan untuk memastikan penyebab teknis dan operasional dari kecelakaan laut tersebut," pungkas Iptu Parlindungan. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved