PEMBUNUHAN PEGAWAI IMIGRASI TAREMPA

Kematian Pegawai Imigrasi di Anambas Masih Misterius, Polisi Tunggu Hasil Visum

Sejak ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bernyawa sekira pukul 09.30 WIB oleh pihak toko bangunan Andi dan

|
Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Jenazah Harsyad saat dievakuasi tim gabungan dan inafis Sat Reskrim Polres Anambas dari lokasi penemuan menuju RSUD Tarempa, Jumat (17/10/2025) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kasus kematian pegawai Imigrasi Tarempa Harsyad (53) yang ditemukan meninggal dunia di semak-semak pinggir jalan Desa Tarempa Selatan sampai kini belum terkuak.

Sejak ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bernyawa sekira pukul 09.30 WIB oleh pihak toko bangunan Andi dan karyawannya, penyebab kematian korban masih juga misterius.

Pihak penyidik Polres Kepulauan Anambas saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kematian tersebut.

Kapolres Kepulauan Anambas AKBP I Gusti Ngurah A.B melalui Kasat Reskrim AKP Bambang Sutmoko mengatakan, serangkaian penyelidikan tengah pihaknya dalami mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi hingga hasil visum medis.

"Beri waktu, kami masih lidik menyeluruh. Nanti jika sudah clear, pasti kami sampaikan ke media," ucap AKP Bambang, Jumat (17/10/2025).

Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini juga masih menunggu hasil visum pemeriksaan RSUD Tarempa.

"Untuk penyebab kematiannya kami masih menunggu juga hasil visum medis. Apakah ada tanda-tanda kekerasan atau tidak," sebutnya.

Meski begitu, dari hasil pemeriksaan awal dengan pihak keluarga, korban Harsyad diketahui memiliki riwayat penyakit gula darah tinggi.

Dikabarkan, korban baru saja menjalani kontrol kesehatan di Kota Tanjungpinang.

"Keterangan awal dari keluarga begitu, ada riwayat gula darah tinggi dan baru kontrol dari Tanjungpinang. Tetapi meski begitu, kami masih lakukan penyelidikan menyeluruh," jelas Kasat Reskrim Bambang.

Menurut AKP Bambang, mulanya penemuan jasad Harsyad ini pertama kali ditemukan oleh Retno Hadi Putra (20).

Ia kala itu tengah mengantar barang material semen dari tempatnya bekerja menuju Arung Hijau, Desa Tiangau menggunakan Pick Up L-300.

"Saat melintas itu, dia lihat seperti kaki manusia di semak-semak, karena sedang bawa barang, dia lanjut. Tapi setelah selesai dan jalan pulang, dia pastikan dan ternyata benar orang sudah tergeletak," terangnya.

Kaget dengan temuannya, Retno melapor ke pemilik toko tempatnya bekerja dan kemudian meneruskan informasi tersebut ke Polsek Siantan.

"Dari laporan itulah, Tim gabungan dari Satreskrim Polres Kepulauan Anambas ikut ke lokasi dan lansung olah TKP," sebutnya.

Sementara dalam proses penyelidikan ini, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.

"Kami mengajak masyarakat untuk menunggu hasil resmi dari pihak kepolisian dan rumah sakit. Jangan berspekulasi, kami akan sampaikan perkembangan hasil penyelidikan secara terbuka," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved