SAMPAH DI BATAM
Warga Batam Keluhkan Lambatnya Truk Pengangkut Sampah di Sagulung, Mulai Muncul Bau Tak Sedap
Warga Batam yang bermukim di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung mengeluhkan lambatnya truk pengangkut sampah ke permukiman mereka.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan angkutan sampah di permukiman mereka.
Sampah yang ada pada tempat sampah warga Batam itu tampak menggunung dan mulai menimbulkan bau tidak sedap.
Bau tak sedap dari sampah ini yang memicu banyak lalat.
Kondisi ini membuat warga cemas dengan penyakit yang mengancam kesehatan.
"Lambat lagi angkutan sampah ke permukiman kami. Sampah sudah penuh itu dalam tong," ujar Mulia, seorang warga Sagulung kepada TribunBatam.id, Senin (22/9/2025).
Biasanya, truk pengangkut sampah secara berkala mendatangi permukiman mereka untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.
Namun setidaknya sudah sepekan lebih, truk pengangkut sampah tak mampir ke permukimannya.
Warga lain menurutnya memilih untuk membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara yang masih berada di Kecamatan Sagulung.
"Kalau begini, tak heran ada yang buang di tepi jalan arah Sei Lekop itu. Lihat saja, sampah sampai meluber ke jalan lagi," keluhnya.
Kondisi serupa menurutnya pernah terjadi beberapa bulan lalu.
Ia mengungkap jika ada pesan berantai dalam grup WhatsApp terkait lambatnya pengangkutan sampah ke rumah warga.
Dalam pesan berantai yang mengaku dari Kecamatan Sagulung, mereka memahami adanya kendala pengangkutan sampah di beberapa titik di sana.
Pihak kecamatan mengklaim sudah berupaya maksimal menyampaikan permasalah ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam.
Dalam pesan berantai dalam grup WhatsApp yang diterima, DLH Batam disebut sedang mengangkut sampah secara bertahap di seluruh wilayah, termasuk di Kecamatan Sagulung.
"Dalam pesan tersebut disebutkan jika mohon pengertian dan kesabaran warga, sambil sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di tepi jalan," ungkapnya.
Warga Batam berharap, truk pengangkut sampah kembali beroperasi normal.
Sehingga, sampah di permukiman mereka tak lagi menumpuk.
Belum ada penjelasan resmi terkait lambatnya truk pengangkut sampah di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung ini.
Namun dalam kesempatan berbeda, Wali kota Batam, Amsakar Achmad sebelumnya mengakui jika persoalan sampah di kota berkembang seperti Batam merupakan tantangan yang tak bisa dihindari.
Namun menurutnya, dengan semangat bersama dan pengelolaan yang tepat, masalah ini bisa dikurangi secara signifikan.
Amsakar Achmad juga menyebutkan, tata kelola sampah dan sistem retribusi harus segera dibenahi sejak dari perencanaan awal.
“Saya ingin ada upaya yang lebih serius dalam menata sistem persampahan di Batam, termasuk dengan membentuk unit kerja khusus seperti Kabid yang fokus mengelola persoalan ini,” ujarnya saat bertemu langsung dengan 906 petugas kebersihan di alun-alun Engku Putri, Batam Center, Minggu (7/9/2025).
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam Herman Rozie mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk membereskan sampah di Batam.
Herman mengatakan, saat ini upaya mengurai sampah di lapangan sudah mulai teratasi dengan adanya penambahan armada di lapangan.
Meski demikian, diperlukan juga dukungan dari masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan dan mengumpulkan sampah agar sampah mudah diangkut kendaraan yang bertugas di lapangan.
Target Retribusi Sampah di Batam Tembus Rp60 Miliar
Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menargetkan retribusi sampah pada APBD-P 2025 mencapai Rp60 Miliar.
Smeentara realisasi retribusi sampah hingga pekan pertama September 2025 baru Rp22,9 Miliar atau 38 persen dari target.
Wali kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan jika mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengejar target retribusi sampah di Batam tersebut.
Salah satu hambatan utama yang diidentifikasi adalah data jumlah pelanggan retribusi sampah di Batam yang belum akurat dan belum maksimal.
“Saat ini, data yang kami terima dari Komisi II DPRD Batam baru mencatat sekitar 140 ribu rumah tangga sebagai pelanggan retribusi sampah," katanya.
Menurut Walikota Batam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemutakhiran data pelanggan secara menyeluruh
Langkah pemutakhiran data ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memetakan secara tepat jumlah pelanggan rumah tangga yang wajib membayar retribusi sampah di Batam.
Selain itu, Pemko Batam bakal menjalin kerja sama dengan PLN dan PT Moya untuk mengintegrasikan sistem pembayaran retribusi sampah agar lebih transparan dan efisien.
“Tapi soal tenaga kerja yang akan mengelola sistem ini, masih harus kami pikirkan lebih matang,” ucap Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu.
Ia menjelaskan, target retribusi sampah di Batam hingga Rp 60 miliar ini menjadi perhatian serius.
Tujuannya agar pelayanan kebersihan di Batam bisa terus berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup warga kota.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie menambahkan, selain jumlah pelanggan yang belum optimal, ada sejumlah kendala lain yang turut mempengaruhi rendahnya capaian retribusi sampah.
“Hanya menghitung jumlah rumah atau rumah tangga saja tidak cukup. Karena masih banyak rumah tangga yang belum membayar retribusi," kata Herman.
Sementara jika dilihat dari jumlah rumah di Batam, banyak juga rumah yang tidak ditempati.
Hal ini menurutnya tidak bisa menjadi patokan.
Selain itu, pengutipan retribusi sampah di Batam juga dibutuhkan komitmen dan juga integritas petugas pengutip sampah di lapangan.
Menurutnya, pengawasan terhadap retribusi sampah di Batam dari pedagang kaki lima sangat sulit dilakukan.
Petugas pengutip harus menyetorkan uang retribusi sesuai jumlah karcis yang diberikan, namun pengawasan ini kerap menemui kendala di lapangan.
“Banyak faktor yang menyebabkan retribusi sampah saat ini masih jauh dari target,” tutupnya. (TribunBatam.id/*)
Sagulung Batam Darurat Sampah, Warga Keluhkan TPS hingga Pengangkutan Sampah Tak Maksimal |
![]() |
---|
Bau, Sampah Berserakan di Tepi Jalan Batam Dekat Puskesmas Kampung Jabi Bikin Resah Warga |
![]() |
---|
Capaian Retribusi Sampah di Batam Baru 38 Persen, Walikota Siapkan Jurus Baru Kejar Target Rp 60 M |
![]() |
---|
Sampah Masih Jadi Masalah Serius di Batam, Amsakar Kumpulkan Semua Petugas Kebersihan |
![]() |
---|
Warga Batam Keluhkan Sampah Lama Diangkut hingga 2 Minggu: Sampai Jadi Belatung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.