PROGRAM MBG

Polisi Periksa 15 Saksi terkait Dugaan Keracunan MBG di Karimun, Ini Hasil Lidik Sementara

Polisi ungkap hasil penyelidikan awal dugaan keracunan MBG di Karimun, bukan berasal dari makanan MBG, tapi jajanan siswa ang dibeli di luar sekolah

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Beres/TribunBatam
BERI KETERANGAN - Foto Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa. Robby beri keterangan hasil penyelidikan sementara terkait kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Karimun, saat ditemui di Mapolda Kepri di Batam, Selasa (30/9/2025). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id – Kasus puluhan siswa diduga mengalami gejala keracunan usai santap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menjadi perhatian serius Kapolres. 

Dari dua sekolah di Kecamatan Balai dan Kecamatan Meral di Karimun, tercatat sebanyak 20 puluhan siswa sempat dirawat di rumah sakit.

Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa memastikan, pihaknya telah turun menelusuri penyebab insiden tersebut. 

Hingga kini, polisi sudah memeriksa 15 saksi, mulai dari pihak SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), ahli gizi, guru, hingga sejumlah murid.

Baca juga: Belasan Siswa SMP Negeri 2 Karimun Dilarikan ke Puskesmas Setelah Menyantap Menu MBG

“Dari keterangan sementara, sebagian besar korban mengalami mual dan pusing. Tapi kondisi mereka kini sudah membaik dan seluruh siswa sudah dipulangkan,” kata Robby saat ditemui di Mapolda Kepri di Batam, Selasa (30/9/2025).

Penyelidikan awal dan hasil interogasi sementara, kata dia, mengarah pada kemungkinan besar keracunan bukan berasal dari makanan program MBG, melainkan jajanan yang dibeli siswa di luar sekolah, sebelum menyantap menu MBG.

“Fakta awalnya, banyak siswa jajan di luar sebelum makan MBG. Sementara guru-guru yang juga ikut mencicipi makanan MBG tidak mengalami gejala apa pun. Jadi indikasi awal keracunan bukan dari MBG, tapi tetap kami dalami,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Ditreskrimsus Polda Kepri untuk memastikan investigasi berjalan komprehensif.

Tak Ada Dapur SPPG Tutup

Menanggapi kabar soal penutupan dua dapur SPPG di Karimun, Robby menegaskan informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, seluruh dapur SPPG masih beroperasi sembari menunggu hasil pemeriksaan resmi.

“Tidak ada dapur yang ditutup. Program MBG tetap berjalan, hanya pengawasan kualitas makanan yang akan diperketat,” ujarnya.

Baca juga: Dinkes Kepri Bawa Sampel MBG di SMPN 2 Karimun ke BTKLPP Batam Usai 14 Pelajar Alami Mual dan Muntah

Robby menegaskan kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya dalam hal pengawasan makanan yang dikonsumsi siswa.

“Ke depannya, kami akan memastikan kontrol kualitas makanan diperketat agar kasus serupa tidak terulang,” tuturnya. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved