TKA di Batam Banyak Tapi PAD Kecil, Disnaker Kepri Siapkan Strategi Razia Perusahaan
Laporan data kunjungan dan izin tinggal dari keimigrasian, jumlah TKA masuk Batam tercatat tinggi namun tak menambah jumlah PAD
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri menyoroti rendahnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi penempatan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Batam.
Bukan tanpa sebab, laporan data kunjungan dan izin tinggal dari kantor keimigrasian, jumlah pekerja asing yang masuk ke wilayah Kepri tercatat tinggi, namun tak menambah jumlah PAD.
Merespons itu, Disnaker Kepri tengah mempersiapkan skema razia langsung ke perusahaan agar tidak ada perusahaan dan WNA yang bekerja sesuka hati.
Kepala Disnakertrans Kepri, Diky Wijaya mengatakan, langkah tegas untuk memastikan data TKA di setiap perusahaan sesuai dengan laporan yang disampaikan akan dilakukan.
“Saat ini kami sedang menyiapkan pendataan dan razia TKA di seluruh kabupaten dan kota di Kepri,” ujar Diky, Jumat (10/10/2025).
Menurut Diky, potensi PAD dari retribusi penempatan orang asing selama ini masih jauh di bawah perkiraan jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan tenaga kerja asing yang terdata.
“Dari hasil evaluasi, masih ada ketidaksesuaian antara jumlah TKA yang tercatat di perusahaan dengan data keimigrasian. Ini yang akan kami telusuri,” katanya.
Ia menjelaskan, pengawasan ini penting untuk memastikan semua perusahaan yang mempekerjakan TKA mematuhi ketentuan dan membayar retribusi sesuai aturan.
“Retribusi dari penempatan TKA adalah sumber PAD yang sah. Kalau tidak sesuai data, tentu penerimaannya akan rendah,” ujarnya.
Selain menertibkan administrasi penempatan TKA, Diky menambahkan, pihaknya juga akan memastikan pemenuhan hak-hak pekerja di perusahaan yang menggunakan TKA.
Data hasil razia dan pendataan nantinya akan menjadi bahan acuan untuk memperbarui WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan) yang terintegrasi dengan data Kementerian Ketenagakerjaan.
Terkait bentuk pengawasan, Diky menyebut pihaknya masih mematangkan rencana teknis di lapangan.
“Apakah nanti berbentuk sidak atau razia terjadwal akan kami sampaikan setelah koordinasi dengan kabupaten/kota dan instansi terkait,” katanya.
Laporan data imigrasi, selama ini Batam menjadi salah satu daerah dengan jumlah TKA tertinggi di luar Jawa, hal itu menyusul banyaknya investasi asing di kawasan industri. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)
TACB Batam Gelar Sidang Penetapan Objek Diduga Cagar Budaya, Termasuk Kawasan Camp Vietnam |
![]() |
---|
Daftar Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Buat Nia Warga Batam Tahan Diri Beli Emas |
![]() |
---|
Kadin Batam Mulai Buka Penjaringan Calon Ketua Baru, Mukota Ditargetkan 2 Bulan Lagi |
![]() |
---|
2 Jam Razia Kendaraan Mati Pajak, Samsat Batam Catat Penerimaan Rp 75,1 Juta |
![]() |
---|
Jadwal Mati Air di Batam Hari Ini Jumat 10 Oktober 2025, Perbaikan Pipa Bocor Depan Top 100 Tembesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.