ALL IN NEWS

Dedi Kesakitan Akibat Luka Bakar dari Kapal Federal II Batam, Baru Sebulan Kerja di PT ASL Shipyard

Dedi mengerang menahan sakit akibat luka bakar dari kapal Federal II PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Rabu (15/10). Ia baru bekerja sebulan di sana.

TribunBatam.id/Muhammad Yusril
RS GRAHA HERMINE BATAM - Kondisi pekerja korban ledakan kapal Federal II di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Kota Batam, Provinsi Kepri di RS Graha Hermine, Rabu (15/10/2025). Sebanyak 10 pekerja meninggal dunia dalam insiden yang kembali terulang itu. 

‎TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dedi Supardi Rajagukguk mengerang menahan sakit akibat luka bakar buntut insiden kapal Federal II di PT ASL Shipyard Indonesia yang meledak, Rabu (15/10/2025). 

‎Luka di sekujur tubuhnya membuat pria 31 tahun itu tidak nyaman.

‎Kulit tangannya tampak terkelupas.

‎Ia kembali menahan sakit saat sesekali melipat kakinya yang mengalami luka bakar akibat kapal meledak di Batam itu.

Termasuk untuk membuka matanya saja, ia pun tampak kesulitan.

Pria yang baru satu bulan bekerja di PT ASL Shipyard itu harus menggunakan alat bantu pernapasan di RS Graha Hermine, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ia menjalani operasi untuk mengobati luka bakarnya itu pukul 15.00 WIB.

Dedi harus menggunakan alat bantu pernapasan dan dijadwalkan menjalani operasi pada bagian kulit yang terbakar di jam 15.00 WIB sore hari.

Di sampingnya, Yopi sang istri yang bekerja sebagai guru TK di kawasan Muka Kuning setia mendampinginya.

‎Sesekali, tangannya menggenggam jemari sang suami yang terbaring dengan tubuh penuh perban.

‎“Saya nggak tahu apa-apa, tiba-tiba dikabari pas pagi kalau suami sudah di rumah sakit,”  ujarnya dengan suara bergetar di ruang IGD Rumah Sakit Graha Hermine.

Sejak pukul 7 pagi mendapat kabar tentang kondisi suaminya itu, ia tak nafsu makan. 

Bahkan hingga pukul 3 sore saat menemui TribunBatam.id, ia belum makan sama sekali.

Dedi mengalami luka bakar berat. 

Dari punggung yang melepuh, telinga yang hangus, kulit tangan terkelupas.

‎Kedua kakinya yang dibalut tebal akibat luka parah. 

“Lukanya banyak, punggung kena, kakinya melepuh. Sabar ya, Bapak,” kata Yopi dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

‎Dari Yopi pula ia tahu jika suaminya bukanlah pegawai tetap. 

Ia baru sebulan bekerja di PT ASL Shipyard setelah berpindah dari beberapa perusahaan sebelumnya.

‎“Kerjanya pindah pindah, dari PT ke PT. Ini Baru sebulan,” ujarnya sambil melihat suaminya.

‎Pasangan ini memiliki empat anak yang masih sekolah. 

Mereka kini harus menghadapi kenyataan berat melihat sang ayah. 

‎"Anak-anak saya sudah dikabarin, ada yang masih sekolah. Pusing lihatnya," ucap Yopi pasrah.

‎Hingga sore hari, Yopi mengaku belum mendapat keterangan resmi dari pihak perusahaan.

‎Hanya beberapa rekan kerja Dedi yang datang menjenguk dan memberikan kabar singkat. 

‎“Saya cuma berharap suami cepat sembuh, dan perusahaan ada niat baik. Karena ini hampir merenggut nyawa bapak,” tuturnya. 

Kronologis

  • Kapal Federal II meledak dan terbakar di area PT ASL Shipyard Indonesia, Tanjunguncang, Batam, Provinsi Kepri
  • Insiden terjadi pada Rabu (15/10/2025) sekira pukul 04.00 WIB
  • Pekerja sempat mendengar dentuman keras, hingga kepulan asap dan api
  • Warga sekitar melihat ambulans bolak-balik ke area perusahaan
  • Sebanyak 10 pekerja meninggal dunia
  • Hingga Rabu pukul 18.10 WIB, total korban 31 orang, 21 orang luka-luka, bahkan kritis
  • Puluhan korban dirawat di sejumlah rumah sakit.

Rinciannya:

RS Elisabeth Sei Lekop

Total: 7 orang

Meninggal Dunia: 4 Orang

  • Chandra Pasaribu (36 tahun)
  • Habibulloh Siregar 
  • Krisman Simatupang (51 tahun)
  • Ramadhani Risky Nasution (19 tahun)

⁠Kritis: 3 Orang

  • Fikri Krisnawan (23 tahun)
  • Thomas Alfa (41 tahun)
  • Mijrebel Siregar

RSUD Embung Fatimah

Total: 2 orang (meninggal dunia)

  • Anton (48 tahun)
  • Frenki Protes Pane (41 tahun)

RS Mutiara Aini

Total: 15 orang

Meninggal Dunia: 4 Orang

  • Andi Haryono
  • Dhimas Saputra
  • Idris Sardi
  • Maradong Tampubolon

Luka Berat/Kritis: 6 Orang

  • Arrafi Husen
  • Edison Baktiar Napitupulu
  • Idaya Putra
  • Imam
  • Midun Siburian
  • Roni Andreas Harefa

Luka Ringan: 5 Orang

  • Ahmad Rifai
  • Jefri Agusto P
  • Jimi Ramadhani
  • Putra Alan Sarisetiawan
  • Sanggam L Tobing

RS Graha Hermine

Total: 7 orang

Luka Berat: 6 Orang 

  • Abd Munir (28 tahun)
  • Alvito Dinova (25 tahun)
  • Dedi Supardi Rajagukguk (31 tahun)
  • Dhani Darusman (41 tahun)
  • Krisna Ramadhan (24 tahun)
  • Sodikin (23 tahun)

Luka Ringan: 1 Orang

  • Ceni Sihombing (22 tahun).

Catatan: satu orang dirujuk ke RS Awal Bros Botania, Batam Center.

  • Disnakertrans Kepri sedang investigasi terkait insiden ini
  • Kasus serupa di kapal yang sama sebelumnya terjadi pada 24 Juni 2025
  • Empat pekerja meninggal dunia
  • Polisi tetapkan dua tersangka, bagian Health, Safety & Environtment (HSE) perusahaan
  • DPRD Batam desak pemerintah, termasuk BP Batam usut tuntas

Kesaksian Korban Selamat

Seorang pekerja di PT ASL Shipyard, korban selamat ledakan kapal Federal II di Batam mengungkap jika saat kejadian berada di bagian atas kapal.

Sebelum adanya ledakan ia melihat bahwa blower angin yang ada di dalam kapal saat itu dalam kondisi mati.

Hal itu yang menyebabkan asap dan panas tak keluar dari tanki.

Kemudian dalam tanki terdapat pekerja sedang memotong (cutting) yang menggunakan alat-alat yang berpotensi memicu api.

"Saat itu saya pas di atas scafolding, paling atas. Waktu mau kasih nozzle baru, kawan bilang, 'tunggu dulu, kok panas ini dari bawah (lantai).' Tiba-tiba terasa panas, terus meledak dari bawah kami," beber karyawan tersebut.

Ia langsung melompat dan naik menggunakan tangga dan lari menghindari api.

"Setelah meledak, api membesar didalam tanki. Di dalam lagi banyak pekerja waktu itu. Masih banyak yang selamat," kata dia.

Saat ditemui di kawasan RS Mutiara Aini ia sangat terpukul mengingat yang menjadi korban adalah rekan-rekannya sesama pekerja yang mencari nafkah untuk keluarga.

"Gak menyangka saja sampai kayak gini. Sedih pasti iya. Apalagi lihat keluarga-keluarganya. Selain nangis di sini, cuma bisa doakan aja lah kami. Banyak kawan aku itu di sana," ungkapnya.

Masih menggunakan wearpack biru, pria tersebut mengaku hanya bisa pasrah dan mendoakan yang terbaik.

Sementara di sebelahnya pekerja lain menduga penyebab ledakan itu adanya kebocoran selang industri (industrial hose).

"Dengan korban sebanyak ini, kalau dari perusahaan bilang ada kebocoran hose, itu tidak benar. Hose di cek tim safety itu dua hari sekali," ungkapnya.

Kapolda Kepri: Tim Sedang Bekerja

Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, , S.I.K., M.H membenarkan adanya kecelakaan kerja di salah satu perusahaan galangan kapal yang terletak di Tanjunguncang, PT ASL Shipyard.

Jenderal Polisi Bintang Dua itu juga mengakui jika kapal Federal II yang terbakar merupakan kapal yang sama dalam insiden pada Juni 2025 lalu.

Penyebab pasti terkait kebakaran kapal Federal II ini dalam proses penyelidikan. 

"Tim reskrim maupun Polresta maupun Polda sedang olah TKP untuk mengetahui penyebabnya," ucap Kapolda Kepri melalui siaran langsung wartawan TribunBatam.id, Ucik Suwaibah.

Sebanyak 10 di antaranya meninggal dunia. 

Untuk pekerja yang meninggal kami autopsi di RS Bhayangkara Polda Kepri.

Kapolda Kepri menegaskan bakal mengusut kasus kapal terbakar di Batam ini secara profesional.

Jika hasil penyelidikan nanti ditemukan ada unsur kelalaian. pihaknya akan memproses sesuai hukum yang berlaku.

"Saat ini tim masih bekerja menyelidiki," ucapnya.

Disnakertrans Kepri Investigasi

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepri, Dicky Wijaya, mengatakan pihaknya telah turun langsung ke lokasi kejadian bersama tim pengawasan.

"Kami sudah meninjau lokasi bersama tim. Intinya Disnaker dan tim sudah meninjau dan bertemu langsung dengan pihak ASL Shipyard," ujar Dicky saat dikonfirmasi Rabu (15/10/2025).

Ia menyebut, saat ini proses investigasi tengah dilakukan bersama Polda Kepri dan Polresta Barelang untuk memastikan penyebab pasti kebakaran yang menewaskan sejumlah pekerja tersebut.

"Sekarang proses investigasi berjalan. Kami melihat adanya indikasi kelalaian, namun masih harus dipastikan apakah kelalaian itu terjadi di bagian K3 umum atau pada bagian lain," lanjutnya.

Dicky menegaskan, hasil investigasi akan menjadi dasar penindakan lanjutan terhadap pihak yang bertanggung jawab.

Termasuk evaluasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaan galangan kapal tersebut.  

Kasus Serupa Terulang Lagi

Kapal Federal II yang meledak dan terbakar sebelumnya terjadi di lokasi yang sama pada Selasa (24/6/2025) sekira pukul 14.15 WIB.

Empat dilaporkan meninggal dunia dalam insiden itu.

Sementara 5 orang mengalami luka.

Mereka mendapat perawatan medis di dua rumah sakit.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Batuaji, Bimo Dwi Lambang, S.Tr.K., S.I.K mengungkap jika dari total 9 pekerja korban insiden kebakaran kapal di PT ASL Tanjungucang, Kota Batam, Provinsi Kepri, 4 orang meninggal dunia.

Sementara 4 pekerja mengalami luka bakar di tubuh, serta satu orang korban dalam kebakaran kapal di Batam ini mengalami luka ringan.

Ia mengungkap jika kebakaran kapal di Batam itu berlokasi di dalam tangki kapal tanker pengangkut CPO bernama MV Federal II yang sedang menjalani perbaikan di PT ASL Tanjunguncang, salah satu perusahaan galangan kapal di Batam.

"Kapal sedang ada perbaikan dalam tangki. Di situlah muncul kebakaran. Namun ini masih kami selidiki," ungkapnya saat ditemui di RS Mutiara Aini, Selasa (24/6) malam.

Kapolsek Batuaji mengatakan jika saat ditemukan, para korban berada dalam satu tangki di dalam kapal. 

Kondisi ini yang sempat menjadi kendala dari tim safety untuk mengevakuasi para korban.

Meski demikian, pihak safety menginformasikan jika para korban sudah terevakuasi.

Para korban insiden kebakaran kapal di Batam itu merupakan pekerja subkon di PT ASL Tanjunguncang.

"Semua korban sedang bekerja sebelum insiden itu terjadi," sebutnya.

Disnaker Kepri sebelumnya menemukan banyak indikasi pelanggaran di PT ASL Shipyard Jalan Brigjen Katamso, Tanjunguncang, Kota Batam Provinsi Kepri, lokasi kapal terbakar di Batam pada Selasa (24/6).

Ini masih terkait kapal Federal II yang terbakar di area perusahaan galangan kapal di Batam itu.

Empat pekerja meninggal dunia dalam insiden ketika itu. 

Kepala Disnaker Kepri, Dicky Wijaya mengungkap jika banyak masalah yang mereka temukan di lapangan.

Selain K3, sistem gaji dan juga subkon yang mendapat pekerjaan dari PT ASL menjadi temuan sementara Disnakertrans Kepri dalam insiden kebakaran kapal di Batam itu.

Penyidik Polresta Barelang memeriksa sedikitnya 24 saksi, termasuk meminta bantuan Labfor Medan.

Polisi tetapkan dua tersangka dari internal perusahaan. 

Keduanya berinisial A dan F ditahan di Rutan Polresta Barelang. (TribunBatam.id/Muhammad Yusril/Ucik Suwaibah/Pertanian Sitanggang/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved