DRIVER OJOL MENINGGAL SAAT ISTIRAHAT

Sosok Driver Ojol di Batam yang Meninggal saat Rehat, Ahmad Sholikun Dikenal Pekerja Keras

Driver ojol di Batam Ahmad Sholikun meninggal dunia saat sedang beristirahat di sela pekerjaannya. Di mata rekannya, Sholikun dikenal pekerja keras

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Istimewa untuk Tribun Batam
UCAPAN DUKA - Tangkapan layar ucapan duka dari Komunitas Andalan Driver Online Batam kepada rekan sesama driver ojol Ahmad Sholikun. Sholikun meninggal dunia saat izin istirahat sebentar di sebuah warung makan di kawasan Batam Kota, Selasa (18/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Driver ojol di Batam, Ahmad Sholikun, meninggal dunia saat beristirahat di sebuah warung makan di Batam Kota, Selasa (18/11)
  • Almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras yang tetap mengambil order meskipun sedang kurang sehat, dan jarang mengeluh
  • Sholikun merupakan perantau yang telah 10 tahun tinggal di Batam. Ia tulang punggung keluarga, menafkahi istri serta dua anaknya di kampung
  • Rekan sesama ojol membantu proses pemulangan jenazah ke kampung halaman melalui Bandara Hang Nadim Batam

 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Seorang pengemudi ojek online di Batam, Ahmad Sholikun meninggal dunia saat sedang beristirahat di sela pekerjaannya, pada Selasa (18/11/2025) sore, di sebuah warung makan di kawasan Batam Kota.

Kabar itu meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekannya. Almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras dan jarang mengeluh.

Rekannya, Kang Di, mengatakan almarhum adalah tipe pekerja yang semangat, bahkan saat kondisi badan sedang kurang sehat.

"Bapak ini salut saya. Dia pekerja keras, siang malam selalu ambil orderan. Kalau kita nyebutnya ini kerja ‘peng-pengan’, sakitnya itu ditahan," ujar Kang Di, Rabu (19/11/2025).

Sholikun diketahui telah merantau di Batam sekitar sepuluh tahun. 

Ia tinggal di sebuah indekos di kawasan Batam Kota bersama sejumlah rekan yang berasal dari daerah yang sama, seperti Cilacap dan Cirebon. 

Tiga tahun terakhir, ia mengandalkan ojek online sebagai mata pencaharian tetap.

Ia menuturkan, ritme kerja Sholikun jarang berubah.

Sekalipun sedang kurang sehat, pria 47 tahun itu tetap berkeliling ngojek seperti biasa.

"Misal pagi berangkat nyari orderan, kadang sampe sore gitu. Kalau memang lagi sepi banget itu juga narik lagi," katanya.

Bagi teman-temannya, Sholikun dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tak pernah menyulitkan orang lain. 

Ia juga termasuk orang yang tidak mudah mengeluh soal sakit.

"Bapak ini ramah, pekerja keras, itulah yang kami salut. Sakitnya mungkin ditahan bapak itu. Kami tahunya demam, sudah beli obat juga kemarin itu. Kalau tiba-tiba gini, orang kami bilang ya bisa jadi kena angin duduk mungkin," ujarnya.

Di kampung, Sholikun meninggalkan seorang istri serta dua anak yang masih menempuh pendidikan. 

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved