Dekranasda Lingga Bina Pemasaran Anyaman Tudung Saji Pandan Desa Sekanah

Para pengrajin tudung saji pandan di Dusun II Lundang, Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Kepri dapat pembinaan dari Dekranasda.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dok. Dekranasda Lingga - Danu
PENGRAJIN DI LINGGA - Para pengrajin tudung saji pandan di Dusun II Lundang, Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, tampak sibuk menganyam saat kunjungan Dekranasda Lingga, Selasa (4/11/2025). 

Proses pembuatannya tidak sebentar. Satu tudung saji bisa memakan waktu dua hingga tiga hari tergantung cuaca.

“Kalau musim hujan, daun pandannya susah kering. Pewarna juga harus dijemur lama,” tuturnya.

Meski sederhana, hasil karya mereka telah melampaui batas dusun.

Tudung saji pandan asal Lundang kini sudah dikenal hingga luar daerah, bahkan ada pesanan dari Kepulauan Anambas dan wisatawan asing yang tertarik membawa pulang sebagai cendera mata khas Melayu Lingga.

Tim Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM datang berkunjung, memberikan pembinaan sekaligus semangat baru bagi para pengrajin.

Mereka berdialog, meninjau proses produksi, dan menampung berbagai harapan dari warga.

Bagi Peni dan rekan-rekannya, kunjungan itu memberi dorongan besar.

Mereka berharap karya anyaman pandan ini terus berkembang, dikenal lebih luas, dan membawa manfaat ekonomi yang lebih baik bagi keluarga.

“Semoga makin banyak yang pesan. Kalau banyak pesanan, ekonomi kami pun ikut terangkat," tambahnya.

 

Anyaman tudung saji pandan Lundang Lingga
PENGRAJIN - Para pengrajin tudung saji pandan di Dusun II Lundang, Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, tampak sibuk menganyam saat kunjungan Dekranasda Lingga, Selasa (4/11/2025).

 

Dengan harga yang terjangkau, Rp30 ribu untuk ukuran besar dan Rp20 ribu untuk ukuran kecil.

Tudung saji pandan dari Dusun Lundang bukan sekadar kerajinan tangan.

Ia adalah simbol ketekunan, keindahan, dan kekuatan perempuan Melayu Lingga dalam merawat tradisi, di tengah arus zaman yang terus berubah.

Sekretaris Dekranasda Kabupaten Lingga, Susi Yenty mewakili ketuanya, Feby Sarianty, bersama rombongan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Lingga.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved