Perjuangan Pelajar SMA di Kepulauan Posek Lingga Ikut TKA Meski Minim Internet dan Listrik

Di tengah keterbatasan jaringan internet dan minimnya fasilitas teknologi, SMA Negeri 1 Kepulauan Posek, tetap berhasil menyelenggarakan TKA.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dok. SMAN 1 Kepulauan Posek
SMAN 1 KEPULAUAN POSEK DI LINGGA - Di tengah keterbatasan jaringan internet dan minimnya fasilitas teknologi, SMA Negeri 1 Kepulauan Posek, tetap berhasil menyelenggarakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 3-4 November 2025. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Di tengah keterbatasan jaringan internet dan minimnya fasilitas teknologi, SMA Negeri 1 Kepulauan Posek, tetap berhasil menyelenggarakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi 24 siswanya dengan penuh semangat dan dedikasi.

Meski begitu, penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 3–4 November 2025, menjadi waktu yang panjang bagi perjuangan mereka.

Keterbatasan berada di pulau, menjadi cerita sendiri bagi siswa di pesisir kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, ini.

Letak sekolah yang berada di Pulau Panjang, Kecamatan Kepulauan Posek, menghadirkan tantangan tersendiri.

Jaringan internet yang tidak stabil membuat pelaksanaan ujian berbasis aplikasi harus dilakukan secara kreatif dan bergantian di lokasi-lokasi yang memiliki sinyal lebih baik. 

Pelajar bahkan mengikuti ujian di rumah warga yang memiliki jaringan internet lebih stabil, dengan dukungan tenaga pendidik dan masyarakat setempat.

Sepatu para pelajar terdengar menyapu tanah gempur pulau ketika mereka bolak-balik antara sekolah dan rumah warga demi mengikuti ujian.

Listrik yang terbatas menjadi kendala lain.

Di mana, aliran rumah warga hanya dialiri listrik pada malam hari, sementara siangnya listrik padam.

Untuk mengatasi hal itu, sekolah memanfaatkan genset dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sekolah, agar laptop para siswa tetap menyala selama ujian berlangsung.

“Listrik siang hari tak ada, jadi harapkan genset dan PLTS di sekolah untuk mengisi daya laptop. Kalau baterai habis, ujian bisa terganggu, jadi bolak balik dari rumah warga ke sekolah,” ujar Kepala SMAN 1 Negeri Kepulauan Posek, Mariono, kepada TribunBatam.id, Selasa (4/11/2025) malam.

Pemandangan sederhana namun penuh makna tampak di rumah-rumah warga pesisir yang menjadi ruang ujian sementara.

Para siswa duduk bersila di atas lantai papan, menatap layar laptop dengan serius.

Sementara suara ombak di bawah rumah dan tiupan angin laut menjadi latar alami perjuangan mereka.

"Beginilah keadaan pelajar di pulau, kami kekurangan sarana komputer dan jaringan internet listrik," sebutnya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved