Ponpes Al Khoziny Ambruk
Tim SAR Nangis Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny, Banyak Rintihan dan Jenazah Sujud
Anggota DPKP Kota Surabaya, Abdul Aziz, memberikan kesaksian mencekam momen mengevakuasi korban.
TRIBUNBATAM.id - Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak Senin (29/9/2025).
Memasuki hari ketujuh, Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 104 orang selamat dan 53 korban meninggal dunia dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny.
Anggota tim rescue 1 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Abdul Aziz, memberikan kesaksian mencekam momen mengevakuasi korban tewas.
Pria yang baru 13 bulan menjadi anggota tim Rescue Peleton 1 Damkar Kota Surabaya itu mengaku menembus celah sempit reruntuhan untuk menolong korban.
Usaha Aziz berbuah manis setelah berhasil mengevakuasi dua santri bernama Haikal asal Probolinggo dan Yusuf asal Malang.
Aziz dibantu rekannya bernama Mas Neo merangkak masuk ke dalam celah beton sekitar pukul 16.30 WIB.
Aziz dan Neo kesulitan untuk bergerak bebas karena ruang geraknya terbatas serta harus menghadapi ancaman runtuhan susulan.
Ketika merangkak masuk ke dalam celah beton, Aziz mendengar teriakan seorang santri.
Aziz langsung menghampiri sumber suara dan akhirnya menemukan Haikal yang terjepit reruntuhan.
Tidak jauh dari posisi Haikal, terdapat Yusuf yang juga menanti pertolongan.
"Saya teriak di situ banyak suara rintihan. Sakit, tolong," kata Aziz dikutip dari Surya.
Dia berkata kondisi di dalam reruntuhan sangat memprihatinkan. Ada banyak suara rintihan korban. Bahkan, di depan Haikal ada jenazah dalam posisi sujud.
"Mungkin si Haikal ini ketakutan," ujar Aziz.

Baca juga: Sosok Abdul Aziz Anggota DPKP Kota Surabaya, Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Santri Ponpes Al Khoziny
Korban diajak bersholawat
Aziz mengatakan saat proses evakuasi Yusuf pada malam hari, ruang geraknya sedikit lebih baik.
Tubuh korban terjepit sehingga tim penyelamat harus membuat lubang di beton selama berjam-jam.
Menjelang Subuh, Aziz akhirnya berhasil menjangkau Yusuf. Aziz sempat sedih karena mengira Yusuf sudah meninggal. Namun, ternyata korban tidur.
"Mohon maaf, saya kira sudah meninggal karena tidur. Tidur sambil membawa Alquran dan kopiah," kata Aziz.
Aziz menangis dan menarik kepala Yusuf. Digoyang-goyangkannya kepala korban.
"Yusuf, Yusuf. Akhirnya dia kaget, 'Iya, Pak.' Sabar ya. Bentar lagi kamu keluar," ucap Aziz.
Sebagai anggota tim penyelamat, Aziz terus menghibur para korban yang dievakuasi. Mereka diajak bersholawat dan berdoa supaya tidak jatuh ke dalam keputusasaan.
"Jangankan si korban, saya saja dan teman-teman nangis, Pak. Nangis karena banyak suara rintihan," kata Aziz. Namun, Aziz menjelaskan bahwa air mata harus ditahan.
"Kita kuat-kuatin lah. Kalau saya nangis terus didengar sama Haikal sama Yusuf, mereka akan semakin ketakutan."
Yusuf berhasil ditarik keluar oleh tim Damkar Surabaya. Adapun evakuasi Haikal yang terjepit lebih parah memerlukan alat khusus dan baru bisa diselamatkan pada hari Rabu lalu.
Menurut Aziz, Haikal beruntung karena ditopang oleh jenazah di sampingnya. Jika tidak ada jenazah itu, Haikal mungkin akan mengalami nasib berbeda.
Info terbaru tentang jumlah korban tewas
Petugas sudah berhasil mengevakuasi 53 korban meninggal dunia dalam tragedi Al Khoziny.
Dari jumlah tersebut, delapan jenazah berhasil teridentifikasi. Proses evakuasi korban dan pengangkatan puing-puing runtuhan telah berjalan selama sepekan sejak kejadian pada hari Senin, (29/9/2025).
Alat berat mulai dari crane, eskavator dan breaker telah diterjunkan. Korban-korban yang tertimbun di bawah runtuhan akhirnya terangkat.
Pada hari ketujuh evakuasi, tim SAR gabungan berhasil mengekstraksi sebanyak 27 korban meninggal dunia. Korban yang ditemukan pada Minggu (5/10/2025) dari seluruh sektor dari A1 hingga A4.
Penemuan terakhir pukul 21.47 WIB satu korban meninggal dunia diekstraksi kemudian dilanjutkan evakuasi dari sektor A2.
“Total terdapat 27 korban dengan lima di antaranya bagian tubuh berhasil diekstraksi dan dievakuasi,” kata Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu.
“Proses evakuasi masih berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” kata Bramantyo.
Dia mengatakan proses evakuasi tetap dilanjut dan dimaksimalkan selama 24 jam hingga seluruh jenazah yang diduga tertimbun dinyatakan bersih.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tim SAR Ponpes Al Khoziny: Korban Tidur sambil Bawa Alquran dan Kopiah, Ada Jenazah Sujud"
Sosok Abdul Aziz Anggota DPKP Kota Surabaya, Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Santri Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Update Hari ke-7 Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, 53 Tewas dan 5 Potongan Tubuh |
![]() |
---|
Kesaksian Nanang Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk, Merangkak Selamatkan Rekan |
![]() |
---|
Aksi Heroik Rafi sebelum Tewas, Sempat Tolong 2 Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Korban Tewas Bertambah Jadi 36 Orang, Tim SAR Evakuasi 11 Jenazah Baru Insiden Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.