3 Fakta Pembunuhan Musafir di Masjid Agung Sibolga, Korban Dihantam Pakai Kelapa

Penganiayaan terhadap Arjuna sempat terekam kamera CCTV dan beredar di media sosial.

Editor: Khistian Tauqid
Istimewa
PEMBUNUHAN MUSAFIR - Tiga dari lima pelaku penganiayaan hingga berujung tewasnya musafir di Majid Agung Sibolga, sudah ditangkap, Sabtu (1/11/2025). Kini dua pelaku masih buron. 

Setelah itu, para pelaku membiarkan begitu saja tubuh korban di tepi jalan dan beberapa jam kemudian tubuhnya ditemukan orang yang melintas.

Setelah melihat ada kerumunan orang lewat CCTV, marbot masjid yang bernama Alwis Janasfin Pasaribu (23) segera menuju ke ke lokasi.

Korban lalu dilarikan ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga. Namun, korban dinyatakan tewas pukul 05.55 WIB.

Baca juga: Numpang Tidur Berujung Maut di Masjid Agung Sibolga, Musafir Tewas Dianiaya 5 Orang

2. Keluarga menuntut keadilan

Rida Chaniago selaku pihak keluarga memohon Polres Sibolga dan Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori agar membantu menyelidiki kasus penganiayaan itu hingga tuntas.

"Perihal anak kemenakan kami yang telah dikeroyok. Mohon bantuannya, mereka telah mengambil nyawa anak kami di tangan mereka yang tidak punya perikemanusiaan," kata Rida.

Keluarga korban juga meminta Polres Sibolga untuk segera menindak para pelaku.

"Kami menuntut keadilan untuk almarhum anak kami. Semoga dengan kejadian ini ada pelajaran berharga kepada para penganiaya yang tidak punya perikemanusiaan itu," katanya.

3. DPRD Sibolga minta para pelaku diringkus

Jamil Zeb Tumori menilai kasus pengeroyokan tersebut merupakan kejadian yang menyayat hati yang dilakukan sekelompok generasi muda di Sibolga.

"Ironisnya mereka melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada orang yang singgah di rumah Allah. Apalagi korban diseret hingga keluar halaman masjid," ujarnya.

Ketua Golkar Sibolga itu menekankan Pemerintah Kota dan DPRD Sibolga serta semua pihak harus punya tekad untuk bisa mengamankan Sibolga dari tindakan kriminal.

Ia juga menyarankan kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri sebelum polisi melakukan tindakan terukur.

"Polisi agar melakukan tindakan penangkapan kepada para tersangka. Apapun alasannya, tindakan kriminal, tidak boleh di Sibolga. Apa pun alasannya, rumah Allah adalah tempat ternyaman bagi umat manusia di atas bumi," katanya.

4. Sebagian pelaku sudah ditangkap

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved