PEMBUNUHAN DOSEN DI JAMBI

Dengan Gaya Polos dan Tenang, Bripda Waldi Titipkan Motor di RSUD setelah Bunuh Dosen di Jambi

Bripda Waldi juga menitip motor PCX warna merah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanafi Muara Bungo setelah membunuh dosen Erni.

Editor: Khistian Tauqid
Dok Polres Bungo
TERSANGKA PEMBUNUHAN - Bripda Waldi Adiyat (22), tersangka pembunuhan dosen wanita di Bungo saat diperiksa tim penyidik Polres Bungo. Anggota polisi yang tugas di Polres Tebo ini punya cara yang jeli untuk mengelabui saat beraksi. 

Polisi masih mendalami dugaan bahwa aksi pembunuhan itu bermotif ganda, yaitu antara rasa sakit hati dan hubungan asmara.

Hal itu diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang menyebut pelaku dan korban memiliki hubungan dekat sebelum kejadian.

“Untuk motif sementara yang bisa kita ungkapkan adalah asmara,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.

Kronologi Penemuan Barang Bukti dan Dugaan Pemerkosaan

Meski demikian, Kapolres Natalena belum menjelaskan secara rinci pemicu utama yang membuat pelaku tega membunuh dan memperkosa korban.

Pihaknya menyebut beberapa barang korban yang sempat hilang kini sudah ditemukan oleh tim penyidik.

“Mobil ditemukan di wilayah Tebo, sekitar 300 meter dari tempat kos pelaku. Sementara sepeda motor korban ditemukan di area parkiran rumah sakit,” jelas Natalena.

Tak berhenti di situ, hasil pemeriksaan awal menemukan indikasi kuat adanya kekerasan seksual sebelum korban dibunuh.

“Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban,” ungkap Natalena.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa pembunuhan disertai kekerasan seksual terjadi saat pelaku dan korban berada di lokasi kejadian.

Menanti Hasil Otopsi: Kunci Ungkap Penyebab Kematian Dosen EY

Sementara itu, hasil otopsi jenazah korban Erni Yuniati masih ditunggu oleh penyidik untuk memastikan penyebab pasti kematian dosen muda tersebut.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menyebut laporan resmi dari tim forensik akan keluar maksimal empat hari ke depan.

“Menunggu empat hari lagi maksimal hasil otopsinya,” ujar Kapolres Natalena, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/11/2025) malam.

Hasil otopsi tersebut menjadi dokumen krusial untuk memperkuat temuan awal di lapangan, khususnya indikasi kekerasan fisik dan pemerkosaan terhadap korban.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved