PEMBUNUHAN DI SAMPANG

Asmara Berujung Maut, 2 Pelaku Pembacokan Raffa Galang di Sampang Akhirnya Ditangkap Polisi

Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, mengonfirmasi penangkapan dua pelaku pembunuhan.

Editor: Khistian Tauqid
TribunJatim.com
PELAKU - Polisi menangkap dua pelaku penganiayaan berat yang berujung kematian Raffa Galang Prayoga (19), pemuda asal Surabaya, di Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (9/11/2025). Kedua pelaku adalah ZI (24), warga Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, dan AI (44), warga Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Madura. 

Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sampang dan Polsek Tambelangan segera menuju lokasi kejadian.

Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Tambelangan untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya.

Korban adalah Raffa Galang Prayoga (19), warga Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Pengakuan Keji Pelaku Pembunuhan Wanita di Purbalingga, Bacok Korban Pakai Kapak

Sosok Galang

Galang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.

Sejak berusia sembilan tahun, ia tak lagi diasuh oleh ibu kandungnya berinisial HS, karena perceraian. 

Ia kemudian diasuh oleh ayahnya, Bambang Kusnandar (50) sendirian. Termasuk dua adik Galang kembar identik yang masih berusia enam tahun.

Kehidupan Galang makin pelik, pascakecelakaan menimpa sang ayah beberapa tahun lalu. 

Karena, sang ayah menjadi disabilitas tunadaksa; kehilangan anggota gerak kedua lengan tangannya. 

Mulai saat itu, Galang yang berusia belia mengambil alih hampir seluruh aktivitas di rumah termasuk membantu sang ayah dan merawat kedua adik kembarnya yang masih kecil. 

"Dia tulang punggung. Bukan keuangan. Tapi dia membantu saya ke sana ke mari, karena saya seperti ini (disabilitas tunadaksa). Dia semua yang urus. Dia urus adiknya yang kembar sejak kecil, sekarang 15 tahun," katanya, Sabtu (8/11/2025).

Lantaran begitu pentingnya peran Galang di rumah, ia sama sekali tidak bisa bepergian jauh dari wilayah sekitar rumah. 

Selama ini, Galang lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain di rumah bersama dua adik kembarnya, seusai bekerja di rumah sang tante. 

Terkadang, Galang nongkrong di rumah teman semasa kecilnya di dekat permukiman sang tante.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved