LONGSOR DI CILACAP

Perjuangan Yuyun Selamatkan Anak dari Tanah Longsor di Cilacap, Sempat Tertimbun Puing

Yuyun membeberkan perjuangannya menyelamatkan diri dari tanah longsor menerjang rumahnya.

Editor: Khistian Tauqid
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
LONGSOR MAJENANG - Boneka yang nyaris terpendam longsoran, di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025). Boneka itu patut diduga adalah milik Maya, cucunya Rislam yang dikabarkan meninggal di lokasi kejadian. 

“Mereka kena puing-puing tapi belum ketimbun penuh, sekarang dua-duanya dirawat karena tulangnya retak,” katanya.

Ia mengaku tidak mendengar teriakan tetangga karena suara longsoran jauh lebih keras dan datang tanpa tanda-tanda peringatan.

“Enggak ada teriakan, tiba-tiba langsung gelap dan rumah kami runtuh,” ungkap Yayung.

Menurutnya, kawasan rumahnya selama ini dianggap cukup aman karena jauh dari titik retakan tanah yang berada di dusun bagian atas atau Dusun Cibuyut.

“Daerah sini tidak pernah diprediksi rawan, makanya kami enggak dapat himbauan ngungsi,” kata Yayung.

Hujan yang turun sejak sore pun hanya berupa gerimis sehingga warga tidak menduga bahwa longsoran besar akan datang secepat itu.

“Hujannya cuma gerimis kecil, enggak ada hujan lebat sama sekali,” ujar Yayung.

Ia mengaku tidak melihat jelas rumah-rumah lain yang ikut tertimbun karena fokusnya hanya menyelamatkan anak-anak dari runtuhan material.

“Saya enggak lihat yang lain karena cuma mikir anak-anak biar cepat lari,” katanya.

Ketika seluruh keluarga berhasil keluar ke halaman, rumah mereka hanya butuh beberapa detik untuk rata dengan tanah dan tidak menyisakan ruang apa pun untuk menyelamatkan barang berharga.

“Begitu anak keluar, dalam detik itu juga rumah langsung ketutup semua,” tutur Yayung.

Ia mengatakan bahwa peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat ia dan istrinya kebetulan sedang berada di luar rumah.

“Saya sama istri sudah di luar, tapi anak-anak masih di dalam waktu rumah mulai bergetar,” ucapnya.

Kini, Yayung hanya bisa berdiri memandangi puing-puing rumahnya sambil menunggu kabar lanjutan dari tim penyelamat yang terus bekerja tanpa henti.

“Saya cuma berharap tidak ada lagi korban dan anak-anak bisa segera pulih,” kata Yayung.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved