PEMBUNUHAN POLISI
Pengakuan Pelaku Pembunuhan Bripka LAS, Ternyata Korban Mau Melerai Cekcok Pamannya
Ketika ditangkap polisi, pelaku mengakui telah menikam korban hingga tewas di rumahnya.
Karena dirinya pun seorang atlet.
Nasib nahas dialami Salman, saat berada di rumah keluarganya.
Ia tewas ditikam pamannya, J (43). Kondisi Bripka Laode pun mengenaskan.
Ia tergeletak bersimbah darah di ruang tengah.
Bripka Laode pun dinyatakan meninggal dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Lantas seperti apa sosok polisi yang menjadi korban ini?
Bripka Laode Abdul Salman SH dikenal sebagai polisi berprestasi.
Ia bertugas di Polres Tolikara, Papua. Wilayah yang berada di bagian tengah Papua.
Daerah ini, berbatasan langsung dengan Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Untuk mengakses lokasinya dengan menempuh jalur udara dan darat melalui Wamena, ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Namun, mengingat akses darat yang cukup menantang, sehingga paling efektif melalui jalur udara.
Transportasi udara merupakan moda yang paling vital dan sering digunakan mengingat topografi Papua yang bergunung-gunung.
Bripka Laode Abdul Salman merupakan anggota Polri.
Dirinya bertugas di Papua dan mengemban jabatan sebagai Penjabat Sementara (PS) Paurmin Bag Ren Polres Tolikara.
Ia memiliki tugas menyelenggarakan urusan perencanaan dan administrasi umum, ketatausahaan, urusan dalam, personel, logistik, dan pelayanan keuangan di lingkungan Bagian Perencanaan (Bagren) Polres.
Biasanya, saat anggota Polri diberikan amanah sebagai PS (Penjabat Sementara) adalah Perwira Urusan Administrasi yang membantu Kabagren dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seperti menyusun rencana kegiatan tahunan hingga mengelola keuangan.
Meski lahir dan bertugas di Papua, Bripka Laode Abdul Salman memiliki darah Muna, Sulawesi Tenggara.
Ia lahir di Jaya Pura pada 8 Desember 1988.
Dirinya pun merupakan warga Kota Jayapura Provinsi Papua.
Prestasi di Bidang Paralayang
Laode Abdul Salman juga memiliki prestasi dibidang paralayang.
Dirinya bahkan beberapa kali mewakili Polres Tolikara untuk menunjukkan ketangkasannya sebagai seorang atlet.
Misalnya pada tahun 2020 silam saat HUT KE-75 Kemerdekaan RI, ia bersama dengan empat anggota Polres Tolikara kibarkan Bendera Merah Putih dengan menggunakan paralayang di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara.
Tak hanya sekali, pada tahun 2023 juga, ia bersama timnya kembali melakukan atraksi paralayang.
Ia tak hanya sebagai peserta paralayang, namun juga turut melatih personel lainnya.
Olahraga paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan parasut modifikasi yang lepas landas dari lereng bukit atau gunung dengan berlari.
Olahraga ini memanfaatkan angin untuk terbang melayang di udara tanpa mesin.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul "Kesal Tak Dikabari Istri soal Bripka LAS Nginap di Rumah, Pengakuan Awal Pelaku Penikaman di Kendari"
| Jadwal Siaran Langsung Final Kumamoto Masters Japan 2025, Gregoria vs Ratchanok Intanon |
|
|---|
| Cerita Utuh Posisi Waka III DPRD Batam Digoyang, Hendra Asman Ungkap Kondisi Kesehatannya |
|
|---|
| Ratna dan Apriyadi dari Disbudpar Batam Tampil Memukau di Lomba Lagu HUT Korpri ke-54 |
|
|---|
| Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Ade Angga Diperiksa Polisi, Bocah Alvaro Dicari Sampai Batam |
|
|---|
| Desa Segeram Natuna Tak Lagi Terisolasi, Proyek Jalan Rp41 Miliar Mulai Dibangun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Kolase-foto-pelaku-pembunuhan-anggota-polisi-di-Kendari-Sulawesi-Tenggara-Sultra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.